Di Indonesia, Lego Juga Bisa Lebih Bernilai dari Emas

Laporan perusahaan investasi Hargreaves Lansdown menyebutkan bahwa Lego bisa lebih bernilai dari emas dan saham lantaran harganya dapat mengalami kenaikan tinggi dalam waktu relatif singkat.

Di luar negeri, sebagian kalangan pun ramai menjadikan Lego sebagai alat investasi untuk meraup untung.

Fenomena semacam ini ternyata juga terjadi di Indonesia. Simak saja, misalnya, penuturan Adhie Prabowo, seorang pehobi Lego yang mengaku bisa mendapatkan untung besar dari jual beli mainan balok konstruksi itu.

"Saat ini memang ada kecenderungan ke arah investasi," katanya saat berbincang dengan Nextren, minggu lalu. "Banyak orang yang memborong (Lego) modular meskipun sebenarnya tidak main Lego."

Lego "modular" (Modular Buildings) yang dimaksud Adhie adalah seri set khusus yang ditujukan untuk orang dewasa penggemar Lego. Satu set bisa berisi lebih dari 2.000 keping dan biasanya hanya dirilis setahun sekali.

Memang, tak semua set Lego dihargai mahal sehingga dipakai sebagai alat investasi. Menurut Adhie, set Lego termahal adalah seri Modular Buildings Tadi.

Pria yang bekerja di sebuah perusahaan asuransi kesehatan ini mencontohkan set Lego Modular Buildings Cafe Corner yang bisa dihargai hingga Rp 20 juta di pasaran second hand. Padahal, harga belinya hanya berkisar Rp 5 juta.

Tak diproduksi

Mengapa harga jual kembali sebuah set Lego bisa begitu tinggi? "Itu (Cafe Corner) adalah set dari tahun 2007 dan sudah tidak diproduksi lagi," terang Adhie menjelaskan alasannya.

Faktor lain yang ikut berkontribusi mendongkrak harga adalah kesulitan memperoleh set Lego langka yang tidak berbedar di Indonesia. Adhie sendiri mengaku sering memesan set Lego langka dari luar negeri secara online.

ist Cafe Corner (kiri) dan Millenium Falcon (kanan), dua set Lego dengan harga termahal saat ini.