Twitter sendiri mengatakan bahwa efisiensi tenaga kerja itu bertujuan untuk mengatur fokus organisasi perusahaan. Namun ada juga dugaan bahwa Dorsey diangkat menjadi CEO karena keberaniannya untuk mengambil keputusan PHK tersebut.
"Baru saja mengambil keputusan berat, tapi ini penting untuk membuat Twitter bisa bergerak ke fokus yang tepat dan kembali menumbuhkan diri," kicau Dorsey melalui akun pribadinya.
Sedangkan dalam e-mail yang dikirimkan ke para pegawainya, seperti dilansir KompasTekno dari The Verge, Rabu (14/10/2015), Dorsey mengatakan strateginya adalah fokus meciptakan pengalaman yang bisa berpengaruh besar. Misalnya melalui Twitter Moments.
Dalam persoalan PHK tersebut, divisi produk dan teknik yang akan banyak dikurangi. Alasannya, divisi tersebut dinilai akan lebih efektif ketika bekerja dalam tim berukuran kecil.
PHK ini akan membuat Twitter mesti mengeluarkan biaya restrukturisasi antara 10 hingga 20 juta dollar AS atau sekitar Rp 13,5 miliar hingga Rp 27,1 miliar.
Rata-rata pengeluaran tersebut dipakai untuk biaya pesangon pegawai yang di-PHK. Namun mereka diprediksi bakal memperoleh keuntungan lagi setelahnya, dalam waktu dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.