"IdEA harus hati-hati karena ranah strategi pemasaran dan penjualan itu tidak disentuh oleh asosiasi. Tapi akibat dari kegiatannya (e-commerce) perlu kami ikuti dan perkenalkan standar," ujar Chairman IdEA Daniel Tumiwa dalam pesan singkatnya kepada KompasTekno, Sabtu (12/12/2015).
"Kami akan membuat kode etika beriklan dan berperilaku," tegasnya.
Terkait kejadian diskon palsu di Harbolnas 2015, Daniel menambahkan, asosiasi sudah meminta anggotanya untuk menyampaikan klarifikasi langsung ke pengguna dan media.
Selain itu, dia berjanji akan terus memantau penanganan masing-masing anggota. Pasalnya, kejadian tersebut bisa membentuk sentimen negatif dalam diri pelanggan e-commerce.
Sedangkan di sisi lain, saat ini industri tersebut sedang didorong untuk tumbuh.
Sekadar diketahui, tak seluruh anggota IdEA turut serta dalam ajang Harbolnas yang diselenggarakan pada 10-12 Desember 2015 oleh sejumlah e-commerce. Anggota yang turut serta dalam ajang tersebut antara lain adalah Bukalapak, MatahariMall, dan Lazada.
Harbolnas sendiri dilaksanakan pertama kali pada 2012 silam dengan tujuh e-commerce sebagai partisipan awal, yaitu Lazada, Zalora, BerryBenka, PinkEmma, Bilna, Traveloka, dan Luxola. Idenya berasal dari ajang diskon Cyber Monday atau Black Friday yang umum digelar di Amerika serta sejumlah negara Eropa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.