Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2016, 10:49 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Sejak 2011 lalu, Apple memiliki lini produk monitor bernama Thunderbolt Dislay. Kini mereka memutuskan untuk memutuskan untuk berhenti memproduksi monitor tersebut.

Namun tak diketahui apakah raksasa teknologi AS itu kan tetap membuat monitor dalam seri lain atau tidak. Satu-satunya informasi yang ada saat ini adalah Apple tak memberi kepastian apapun soal produk lain yang akan jadi penerus Thunderbolt Display.

“Kami berhenti memproduksi Apple Thunderbolt Display. Selama masih ada persediaan, pengguna tetap bisa membelinnya melalui Apple.com, toko ritel Apple atau re-seller produk kami,” ujar juru bicara Apple, seperti dikutip KompasTekno dari The Verge, Minggu  (26/6/2016).

Seperti diketahui, Thunderbolt Display merupakan monitor tanpa alat komputasi di dalamnya. Apple merilis ini untuk pengguna MacBook yang memerlukan layar lebih besar.

Namun sejak meluncurkan Thunderbolt Monitor pada 2011 silam, Apple tak kunjung merilis pembaruan apa pun. Meskipun sebenarnya cukup banyak pengguna yang berharap raksasa teknologi AS itu membuat monitor baru, misalnya dengan layar 5K.

Kini semua sudah jelas, setidaknya sudah diketahui bahwa nasib produk berusia lima tahun itu tamat dan tidak diproduksi lagi.

Rumor yang berkembang saat ini Apple akan membuat monitor baru dengan prosesor grafis (graphic processor unit/GPU) terintegrasi.

Selain monitor tersebut, Apple juga memiliki produk lain yang berusia cukup tua dan belum diperbarui. Dugaannya, mereka akan memperbarui produk tersebut dalam waktu dekat ini

Salah satunya diprediksi berupa MacBook Pro terbaru yang terdiri dari ukuran 13 inci dan 15 inci. Desas-desusnya, laptop ini bakal dibekali dengan port USB tipe C.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber The Verge

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com