KOMPAS.com - Proses tender proyek Palapa Ring Paket Timur yang dimenangkan oleh konsorsium Smartfren dinilai tidak transparan. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pun diminta menyelidiki proses tender tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI) Kamilov Sagala kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2016).
"Ada yang aneh di proses dan hasil lelang. Biar tak ada gosip jalanan, saya sarankan KPPU turun melihat proses dan hasil dari tender Palapa Ring paket timur,” ujar Kamilov.
Keanehan yang ditemui oleh Kamilov adalah gugurnya konsorsium XL Axiata-Indosat Ooredoo-Alita karena alasan tidak memenuhi syarat administrasi.
“Konsorsium itu isinya Indosat dan XL Axiata. Keduanya bukan pemain ecek-ecek. Masa gugur karena syarat administrasi," kata Kamilov.
"KPPU dapat melakukan investigasi karena ada dugaan persekokolan dalam proses lelang tersebut,” sarannya.
Proses tender proyek Palapa Ring paket Timur yang meliputi wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua Barat dilakukan secara beauty contest. Kamilov menilai proses beauty contest bisa menimbulkan penilaian subyektif.
Proyek dengan belanja modal paling mahal
Seperti diketahui, Panitia Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Nasional Palapa Ring Paket Timur telah mengumumkan Konsorsium Moratelindo-IBS-Smart Telecom sebagai pemenang dari tender tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.