Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Hal Ini Pengaruhi Penjualan "Smart TV" di Indonesia

Kompas.com - 22/07/2016, 06:57 WIB
Oik Yusuf

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Produk televisi pintar (smart TV)sudah mengemuka sejak beberapa tahun lalu. Namun, di Indonesia, perangkat jenis ini masih kurang diminati oleh konsumen.

Setidaknya itulah yang diungkapkan oleh pihak Samsung Electronics ketika wartawan KompasTekno, Oik Yusuf mengunjungi markas perusahaan tersebut di kawasan perkantoran Samsung Digital City, Kota Suwon, Korea Selatan, Kamis (21/7/2016).

Menurut pihak Samsung, penjualan smart TV di Indonesia hanya 15 persen dari keseluruhan produk televisi yang terjual. "Kalau tak salah, angka itu dari penjualan di Indonesia tahun lalu," ujar Vice President Global Marketing Group Visual Display Sales & Marketing Team Samsung Electronics, Sunghee Han.

Hal sebaliknya terjadi di negara Asia tenggara lain, yakni Vietnam, yang menurut Sunghee jauh lebih doyan membeli TV pintar. Angka penetrasi smart TV di negara itu mencapai kisaran 75 persen dari total jumlah televisi yang terjual.

Faktor internet dan harga

Sunghee mengaku tak yakin soal apa yang menjadi penyebab adanya kesenjangan tingkat adopsi perangkat tersebut. "Di Indonesia, saya rasa salah satu faktornya adalah kecepatan akses internet. Smart TV membutuhkan koneksi internet cepat untuk streaming konten online, jadi harus didukung oleh infrastruktur jaringan yang memadai," katanya.

Faktor lain yang juga menjadi penyebab adalah harga. Smart TV yang mampu menjalankan berbagai aplikasi dan layanan online biasanya dibanderol dengan harga relatif lebih mahal dibanding TV reguler.

Di Indonesia, sebanyak 70 persen televisi Samsung yang terjual datang dari kategori ukuran layar 32 inci ke bawah.

Di Korea Selatan sendiri, Sunghee turut mengakui bahwa smart TV baru menguasai porsi sekitar 50 persen dari total perangkat TV yang terjual.

"Kalau di sini, layanan cable sudah menyediakan banyak pilihan konten dan sangat murah, jadi konsumen mungkin merasa hanya mendapat value added yang tak seberapa besar dengan membeli smartTV," pungkasnya.

Head of Public Relations PT Samsung Electronics Indonesia, Shinta Wardiastuti menambahkan bahwa, dari segi nilai, televisi pintar sebenarnya menyumbang kontribusi lebih besar terhadap penjualan produk TV Samsung di Indonesia.

"Porsi value Smart TV terhadap total (penjualan) TV mencapai 26,6 persen," kata Shinta, mengutip data lembaga riset GFK untuk periode Januari hingga Desember 2015.

Adapun televisi ukuran 32 inci menyumbang 35 persen dari nilai penjualan TV Samsung di Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com