KOMPAS.com - Brasil kembali membekukan uang di rekening Facebook di negara tersebut, dengan alasan yang sama, perusahaan media sosial itu menolak bekerja sama dalam investigasi kasus tindak kriminal.
Kali ini, dana yang dibekukan mencapai 38 juta real Brazil atau sekitar Rp 152,7 miliar. Jumlah dana yang beku itu senilai dengan total denda yang mesti dibayarkan Facebook atas pelanggaran berupa menolak perintah pengadilan.
Sebagaimana dilansir KompasTekno dari Reuters, Kamis (28/7/2016), pembekuan dana ini berawal dari sebuah investigasi kasus kriminal di Amazonas, sebuah negara bagian Brasil. Facebook dipanggil sebagai induk perusahaan layanan pesan instan WhatsApp.
Pengadilan meminta agar raksasa media sosial itu membantu investigasi dengan cara menyerahkan data pengguna WhatsApp.
Namun mereka menolak. Alasannya, data pengguna merupakan tanggung jawab perusahaan layanan telepon dan internet di Amerika Serikat dan Irlandia sehingga perlu ada kerja sama internasional.
Pengadilan menolak alasan Facebook. Hal yang terjadi berikutnya adalah pembekuan dana sesuai dengan jumlah denda yang mesti dibayar perusahaan media sosial itu akibat menolak bekerja sama dengan pengadilan.
Jaksa Penuntut Alexandre Jabur, sebagai penulis perintah pembekuan mengatakan bahwa tindakan Facebook menunjukkan betapa mereka tidak menghargai pengadilan, jaksa dan polisi.
Pernah terjadi sebelumnya
Sebelumnya, kasus serupa juga sempat terjadi di negara bagian Parana, Brasil bagian selatan. Raksasa media sosial itu enggan menyerahkan data percakapan WhatsApp dan dianggap tidak mau membantu investigasi kasus narkoba.
Akibatnya, pemerintah memutuskan membekukan dana sebesar 19,5 juta real Brazil atau sekitar Rp 79 miliar. Jumlah tersebut setara dengan denda yang dijatuhkan karena menolak perintah pengadilan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.