Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/03/2017, 08:32 WIB
Penulis Deliusno
|
EditorReska K. Nistanto

Sebuah pertanyaan besar pun muncul di kalangan pengunjung MWC 2017, buat apa internet kencang dari sinyal 5G? Bukankah dengan kecepatan internet dari sinyal 4G yang ada sekarang, semua kebutuhan sudah terpenuhi?

Sebagai contoh, pengguna internet sudah bisa menonton film dari layanan streaming, seperti Netflix, streaming musik dari Spotify, atau menonton video dari YouTube, hanya dengan menggunakan internet 4G.

Baca: Ini Logo Resmi Teknologi Seluler 5G

Meski begitu, internet yang jauh lebih cepat ternyata masih sangat dibutuhkan oleh industri. Menurut Senior Director Engineering Qualcomm John Smee, teknologi 5G bisa membuka peluang baru.

"Sebagai contoh, konten Virtual Reality (VR) bisa lebih mudah disiarkan menggunakan 5G," tutur Smee.

Contoh lainnya, video-video dengan kualitas tinggi, seperti 4K, memang membutuhkan internet dengan kecepatan sangat kencang agar bisa dinikmati dengan nyaman. Oleh karena itulah, 5G dibutuhkan.

Beberapa contohnya, 5G juga bisa digunakan untuk kegiatan hiburan. Bayangkan jika Anda sedang menonton acara olahraga, anggap saja sepak bola dari rumah.

Nah, di stadion diletakkan sebuah kamera 360 derajat yang membuat Anda seakan berada dalam stadion. Dengan menggunakan headset VR, Anda bisa menengok ke mana pun serasa di stadion. Sekali lagi, kegiatan ini butuh internet cepat.

Sementara itu, menurut Country Director Qualcomm di Indonesia Shannedy Ong, pengguna memang tidak pernah merasa puas. Oleh karena itu, kecepatan internet yang lebih tinggi memang sangat dinanti.

"Yang namanya user itu tidak pernah puas," ujar Shannedy di sela-sela ajang MWC di Barcelona, Spanyol.

Selain itu, teknologi 5G dikatakan bisa membuat jaringan dan spektrum semakin efisien. Hal tersebut wajar saja terjadi, mengingat perkembangan jaringan 2G ke 3G, dan terakhir 4G membuat jaringan semakin efisien. Latensi pun dikatakan akan semakin rendah.

"Itulah evolusi teknologi, akan menjawab permintaan pengguna yang semakin tinggi," pungkas Shannedy.

Baca: Qualcomm: Kami Akan Pimpin Transisi ke 5G

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com