Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Malware" Menyandera Belasan Rumah Sakit, Minta Tebusan Bitcoin

Kompas.com - 13/05/2017, 11:37 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Wanna Decryptor juga dikenal dengan beberapa nama lain, termasuk “WannaCry”, “WannaCrypt0r”, dan “WCry”. Program jahat ini merupakan turunan dari tool “senjata cyber” milik dinas intel Amerika Serikat, NSA, yang dicuri dan dibocorkan oleh grup hacker bernama Shadow Broker, April lalu.

Lantaran itulah, whistleblower NSA Edward Snowden ikut menyalahkan NSA atas serangan ransomware yang menimpa sistem rumah sakit di Inggris.

“Kalau saja @NSAGov sudah memberitahukan soal kelemahan yang bisa dipakai menyerang rumah sakit saat menemukannya -bukan malah saat kehilangan senjatanya-, hal ini tak bakal terjadi,” kicau Snowden.


Firma keamanan Kaspersky menjelaskan bahwa Wanna Decryptor menginfeksi komputer lewat eksekusi remote code SMBv2 di sistem operasi Microsoft Windows. Exploit berkode nama “EternalBlue” tersebutlah yang dibocorkan oleh kelompok peretas Shadow Broker.

Microsoft sebenarnya sudah menerilis patch untuk menambal kelemahan dimaksud. Namun, agaknya belum semua organisasi atau perusahaan atau rumah sakit telah memasang patch ini di sistem komputer masing-masing.

Markus Jakobsson, kepala peneliti dari firma sekuriti Agari, mengatakan bahwa serangan Wanna Decryptor kemungkinan tidak ditargetkan secara spesifik pada organisasi tertentu, melainkan disebar begitu saja tanpa sasaran khusus.

Dugaan Jakobsson tersebut didasarkan pada jumlah tebusan yang diminta, yang disebutnya “relatif kecil”. “Ini bukan serangan yang ditujukan pada institusi besar, tapi untuk siapapun yang terinfeksi,” kata dia, seperti dirangkum KompasTekno dari The Guardian.

KOMPAS.com/Amir Sodikin Langkah Menanggulangi Ransomware Wannacry

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com