KOMPAS.com - Uber kembali diterpa isu tidak sedap. Seorang pria mantan karyawan perusahaan ride-sharing asal AS itu mengaku dipecat setelah mengadu masalah pelecehan seksual anak buahnya ke bagian Human Resource (HR).
Kabar tersebut dilansir untuk pertama kalinya oleh media bernama Reveal. Media tersebut mengutip sebuah surat keluhan resmi yang dimasukkan ke Department of Fair Employment and Housing di California, AS.
Dalam keluhan resmi itu dijelaskan, mantan karyawan yang tidak diketahui namanya mendapat cerita pelecehan seksual tersebut dari anak buahnya pada tahun 2015 lalu. Kala itu, anggota tim yang seorang wanita tersebut meminta pertolongan dari dirinya.
Karyawan wanita yang juga tidak disebutkan namanya itu meminta agar sang atasan mengintervensi terkait diskriminasi dan pelecehan seksual yang diterima dari seorang supervisor pria lainnya.
Ketimbang menyelidiki kasus, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Business Insider, Senin (22/5/2017), departemen HR Uber malah berkata bahwa banyak keluhan dari karyawan yang tidak ditindaki oleh Uber.
Mantan karyawan tersebut kemudian dipecat pada Maret 2016, tak lama setelah melaporkan kejadian pelecehan kepada HR. Oleh karena itulah, si mantan karyawan menduga bahwa ia dipecat karena pelaporan tersebut.
Uber masih belum memberikan komentarnya terkait masalah ini.
Sebelumnya, Uber juga sempat tersandung masalah yang sama. Beberapa waktu lalu, mantan engineer Uber pernah curhat soal kasus pelecehan seksual yang dialaminya.
Mantan engineer tersebut menceritakan bahwa Uber tidak memberikan sanksi apa pun perihal kasus itu. Kecewa atas sikap manajemen Uber, ia akhirnya mundur dari perusahaan.
CEO Uber Travis Kalanick sendiri sudah memberikan respons dengan menyatakan bahwa tuduhan tersebut bertolak belakang dari budaya Uber selama ini.
Baca: Eks Karyawati Uber Curhat Pelecehan Seksual yang Dialaminya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.