Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istilah-istilah Kamera Analog yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 06/08/2017, 11:11 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Aperture merupakan bukaan pada lensa (entrance pupil) yang dilalui oleh cahaya untuk mencapai sensor (kamera digital) atau film (kamera analog).

Lebar bukaan ini bisa diatur. Semakin lebar, maka akan semakin banyak cahaya yang masuk sehingga mempersingkat waktu exposure. Semakin sempit, maka cahaya yang masuk semakin sedikit sehingga memperlama waktu exposure. Fungsi aperture lensa boleh dibilang mirip dengan pupil di mata manusia. 

Satuan aperture dinyatakan dalam F-stop yang umumnya diberi jeda 1/3 EV (exposure value) atau 1 EV. Semakin besar angka F-stop, maka bukaan aperture semakin menyempit. Semakin kecil angkanya, maka bukaan aperture semakin melebar. Misalnya, angka f/8 melambangkan bukaan yang lebih kecil dibandingkan f/2.

Lebar aperture juga mempengaruhi luas ruang tajam (depth of field). Semakin kecil bukaan aperture, semakin luas ruang tajam sehingga background dan foreground bisa makin tajam pula. Semakin besar bukaan aperture, luas ruang tajam makin menyempit sehingga background dan foreground akan lebih buram.

Focal Length

Focal length merupakan jarak antara titik fokus dengan film atau sensor kamera, ketika lensa diatur pada posisi fokus infinity. Biasanya focal length ini ditulis di bagian depan lensa dengan ukuran milimeter (mm).

Semakin kecil angkanya, maka cakupan bidang pandang lensa semakin lebar (wide). Sebaliknya, semakin besar angkanya, maka cakupan bidang pandang lensa akan semakin sempit (tele).

Sebagai contoh, terdapat pilihan lensa dengan focal length tetap atau prime 50 mm, 35 mm, 21 mm hingga 100 mm; ada pilihan lensa zoom seperti 24 - 70 mm, 100 - 200 mm. Pada lensa zoom yang dicantumkan adalah focal length minimal dan maksimal yang dimilikinya.

Lensa ultra wide/ fisheye biasanya memiliki focal length 24mm atau lebih kecil. Lensa wide berada di focal length 28mm hingga 35mm. Lensa 50mm hingga 85mm termasuk kategori normal/ short tele. Sementara yang lebih dari itu dikategorikan sebagai telephoto.

Film

Istilah ini mengacu pada lembaran yang digunakan sebagai alat sekaligus wadah merekam gambar. Film menggunakan reaksi kimia perak halida yang sensitif cahaya untuk menangkap gambar laten di tiap frame yang terekspos. Gambar laten ini lantas perlu diproses lewat "pencucian" menggunakan bahan kimia lain untuk membuatnya menjadi permanen.

Ada berbagai macam format film yang biasa digunakan di sebuah kamera analog, yakni 120, 135 , serta 4 x 5.

Film 120 memiliki lebar 60 mm dan dikemas dalam bentuk roll. Film ini biasanya digunakan oleh kamera medium format dan bisa dipakai untuk menghasilkan foto dengan ukuran bingkai antara lain 6 x 4,4; 6 x 6; dan 6 x 7.

Film 135 memiliki lebar 35 mm atau disebut juga full frame dan dikemas dalam bentuk roll. Biasanya dipakai oleh kamera analog 35 mm, baik berupa rangefinder, kompak, ataupun SLR. Ini merupakan film yang paling umum digunakan.

Film 4 x 5 merupakan film yang biasa dipakai oleh kamera large format. Berbeda dengan format 120 atau 135, film 4 x 5 dikemas dalam bentuk lembaran. Keuntungan film dalam format ini adalah memiliki resolusi lebih besar dibandingkan 120 atau 135.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com