KOMPAS.com - Pesawat Airbus A380 maskapai Air France mengalami gangguan di tengah penerbangan. Mesin nomor 4, atau mesin sebelah kanan terluarnya, mengalami disintegrasi di udara dalam penerbangan di atas Samudera Atlantik pada Sabtu (30/9/2017).
Bagian inlet (corong/penutup depan) dan bilah kipas mesin A380 Air France terlepas. Adapun jenis mesin yang digunakan dalam insiden pesawat A380 Air France ini adalah Engine Alliance GP7270. Foto-foto dan video mesin A380 yang mengalami disintegrasi di udara itu pun banyak beredar di media sosial.
Akun Twitter @theamadoor mengunggah video kondisi mesin A380 yang "telanjang" sebagian di udara, kehilangan penutup depannya. Kabel kecil terlihat menggantung dan melambai-lambai tertiup angin.
Engine failure halfway over the Atlantic Ocean #airfrance #airfrance66 #AF66 #birdstrike possibly pic.twitter.com/ETAFw2WIDR
— marley.remy (@theamadoor) September 30, 2017
Inflight pictures. Loud thud and a lot of vibration. pic.twitter.com/s9GFIyssrh
— Rick Engebretsen (@RickEngebretsen) September 30, 2017
Dikutip KompasTekno dari Avherald, Minggu (1/10/2017), A380-800 Air France registrasi F-HPJE nomor penerbangan AF66, terbang melayani rute Paris Charles de Gaulle (Perancis) ke Los Angeles, Californis (AS).
Pesawat sedang terbang di ketinggian 37.000 kaki, sekitar 200 mil laut sebelah tenggara Nuuk, Greenland saat insiden inlet dan kipas mesin A380 Air France terlepas. Beberapa penumpang melaporkan terdengar suara benturan keras dan diikuti getaran di pesawat.
Baca: Detik-detik Pesawat Jatuh Terekam Kamera Penumpang
Pilot kemudian menurunkan ketinggian ke 31.000 kaki lalu memutuskan untuk mengalihkan pendaratan (divert) ke bandara terdekat, yakni di kota Goose Bay, Kanada.
Pesawat A380 Air France kemudian mendarat dengan selamat, dua jam setelah insiden penutup mesin dan kipas A380 itu terlepas.
Air France #AF66 making a safe emergency landing at Goose Bay
You see the damaged #4 engine.Video Permission By: Kate Heath#Avgeek! pic.twitter.com/THYDPw2fjr
— LiveStormChasers (@LiveStormChaser) September 30, 2017
Penumpang juga baru bisa turun dari pesawat dua jam kemudian setelah mendarat dan berhenti, karena bandara di Goose Bay tidak memiliki peralatan pendukung (tangga penumpang) untuk melayani pesawat jenis A380.
Insiden sebelumnya
Catatan KompasTekno, insiden engine failure di udara yang melibatkan pesawat A380 sudah terjadi beberapa kali. Pada November 2010 lalu, bilah turbin mesin A380 Qantas penerbangan QF32 patah dan terlepas di wilayah udara Batam, Indonesia. QF32 sedang dalam penerbangan rute London Heathrow - Sydney.
Mesin yang mengalami gangguan adalah jenis Rolls Royce Trent 900. Bilah turbin yang terlepas itu terlempar keluar, merusak nacelle, sayap, sistem bahan bakar, landing gear, dan flight control.
Qantas QF32 kemudian mengalihkan pendaratan ke bandara Changi di Singapura, dan mendarat dengan selamat.
Insiden kedua juga melibatkan maskapai yang sama, Qantas. Pada Mei 2017 lalu, Qantas A380 penerbangan QF94 rute Los Angeles, AS - Melbourne terpaksa harus mendarat kembali setelah beberapa jam lepas landas dari LA.
Penumpang melaporkan terdengar suara letupan dan percikan api keluar dari salah satu mesin A380. Pesawat kembali mendarat di Los Angeles dengan selamat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.