Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grup Chat Telegram Kini Bisa Tampung 30.000 Orang

Kompas.com - 26/10/2017, 11:39 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

Sumber Neowin

KOMPAS.com - Di Indonesia pengguna Telegram belum sebanyak WhatsApp. Namun saat ini Telegram menyaingi WhatsApp dalam hal jumlah anggota dalam grup percakapan (group chat). Pengembang aplikasi chatting Telegram kini telah menambah jumlah anggota di percakapan group chat mencapai 30.000 anggota.

Menurut Telegram, nantinya grup chatting di Android dan iOS biasa yang sebelumnya memiliki limit 10.000 - 20.000 anggota akan dihapus. Satu-satunya grup chatting yang bisa dibuat hanyalah supergroup yang beranggotakan 30.000 saja.

"Kami melihat beberapa grup mendekati 20.000 dan terus meningkat. Sekarang grup Telegram bisa mencapai 30.000 anggota", dikutip KompasTekno dari blog resmi Telegram, Kamis (26/10/2017).

Update ini telah dilakukan di sisi backend system (server Instagram), yang artinya pengguna tidak perlu meng-update aplikasi Telegram di smartphone-nya, karena bakal muncul otomatis.

Grup percakapan dengan anggota banyak tentu berpotensi menimbulkan 'kekacauan'. Untuk mengendalikannya, Telegram mengatakan bahwa admin grup dapat menggunakan izin pendahuluan dan butler bots untuk mengedalikannya.

Butler bots berfungsi sebagai pengatur grup, mulai dari mengundang (welcome), aturan grup, peringatan, menghapus anggota, pelarangan sementara (temporary ban), pelarangan, dan lain sebagainya.

Baca juga : Telegram dan WhatsApp Sama-sama Pakai Enkripsi, Apa Bedanya? 

Pembaruan ini dinilai cukup penting, karena pemilik grup bisa menambah admin lainnya dalam grup yang sama, namun membatasi 'kuasa' mereka dalam grup. Misalnya, pemilik berkuasa untuk mengubah info grup, menghapus pesan, memblokir pengguna, atau menambah admin lain.

Beberapa minggu lalu Telegram telah mengubah 'chat history' untuk anggota baru grup dari visible (terlihat) menjadi hidden (tersembunyi). Ketentuan ini ditambahkan untuk supergroup pribadi, sehingga pemilik grup lebih mudah mengontrol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com