KOMPAS.com - Akhir September lalu, Twitter mengumbar wacana penambahan batas karakter, dari 140 menjadi 280. Kala itu baru sebagian kecil pengguna yang bisa menjajalnya.
Kini, kicauan 280 karakter sudah tersedia resmi dan dirilis bertahap untuk penggunanya di seluruh dunia. Tak perlu lagi galau karena tak mampu mengekspresikan perasaan lewat kicauan 140 karakter.
Sejatinya, implementasi kicauan 280 karakter didasari alasan khusus, yakni berkaitan dengan bahasa. Ketika pengguna berkicau dalam bahasa Inggris atau Indonesia, kicauan 140 karakter akan cepat tercapai.
Seringkali pengguna harus mengedit kicauan agar sesuai dengan batas tersebut. Terkadang pengguna juga harus menghapus sebuah kata yang memiliki makna penting demi tak melewati batas 140 karakter.
Baca juga : Twitter Akui Salah Hitung Jumlah Pengguna sejak 2014
Sementara itu, pengguna yang menulis dengan bahasa Jepang, Korea, maupun China bisa lebih panjang berkicau meski dengan batas 140 karakter. Sebab pada tiga bahasa tersebut, pengguna dapat menyampaikan dua kali lipat jumlah informasi dalam satu karakter.
Menyesuaikan dengan kebutuhan, maka kicauan 280 karakter untuk sementara tak tersedia bagi semua pengguna yang basisnya Jepang, Korea, dan China. Ketiganya dianggap sudah cukup dengan 140 karakter.
Menuai kontroversi
Beberapa pengguna bisa jadi terbantu dengan kicauan 280 karakter. Kendati begitu, tak sedikit yang mengeluhkan kebijakan baru tersebut.
Beberapa alasannya karena 140 karakter dianggap sebagai keunikan dan ciri khas Twitter yang seharusnya tak diubah. Ada juga yang menilai kicauan 280 karakter akan membuat pusing karena narasi satu kicauan terlalu panjang.
TWITTER USERS: It would be nice if you stopped people making death threats.
TWITTER: OK, but what if those death threats could be LONGER?
— Mike Drucker (@MikeDrucker) September 26, 2017
139 characters pic.twitter.com/WkfdXL8oLh
— Caitlin Kelly (@caitlin__kelly) September 26, 2017
Terlepas dari itu, menurut siaran pers Twitter Indonesia, banyak pengguna yang berkicau hingga mencapai batas 280 karakter pada masa percobaan. Perilaku itu kemudian berubah menjadi normal kembali, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (8/11/2017).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.