Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 13/11/2017, 14:10 WIB
|
EditorDeliusno

KOMPAS.com - Penyedia layanan ride-sharing asal Amerika Serikat (AS), Uber, telah sepakat menjual sahamnya kepada perusahaan telekomunikasi dan internet Jepang, SoftBank Group. Dengan penjualan saham itu, Uber berharap mendapat pendanaan hingga 10 miliar dollar AS (setara Rp 135 triliun).

Dalam kesepakatan yang ditandatangani pada Minggu (12/11/2017) itu, konsorsium investor yang dipimpin SoftBank akan membeli 14 persen saham. Saham tersebut merupakan kombinasi yang sudah ada dan saham baru yang akan diterbitkan.

Menurut sumber yang dekat dengan permasalahan ini, dari nilai 10 miliar dollar AS tersebut, 1 miliar dollar AS bakal dibayar SoftBank secara tunai untuk pembelian saham baru. Sementara 9 miliar dollar AS sisanya untuk membeli saham existing.

Softbank bakal membeli saham existing Uber dengan cara tender offer, yang membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk selesai. Selama proses tersebut, harga saham existing Uber juga bakal ditentukan. Sebagai bagian dari kesepakatan, SoftBank juga bakal mendapatkan dua jabatan kursi direksi Uber.

Baca juga : Uber Bangun Kota untuk Uji Mobil Tanpa Sopir

Jika investor enggan menjual saham mereka, dan SoftBank tidak bisa memenuhi ambang 14 persen kepemilikan Uber, maka SoftBank bakal mundur dari kesepakatan.

"Kami percaya kesepakatan ini menunjukkan kuatnya potensi jangka panjang Uber. Saat selesai nanti, investasi ini akan membantu investasi kami dalam teknologi dan ekspansi di dalam dan luar negeri, sembari memperkuat korporasi," kata Matt Kallman, juru bicara Uber, seperti dikutip KompasTekno dari Tech Crunch, Senin (13/11/2017).

Uber sebenarnya sedang tidak dalam posisi membutuhkan suntikan dana. Namun investasi dari Softbank ini bakal membuat investor lain menjual sahamnya, sehingga Uber bisa mendapatkan untung besar.

Uber menjadi perusahaan ride-sharing terbaru yang diinvestasi SoftBank. Sebelumnya, SoftBank juga telah menanamkan investasi di perusahaan ride-hailing lain, seperti Didi Chuxing di China, Ola di India, Grab di Asia Tenggara, dan 99 di Brasil.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke