Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2020, Indonesia Targetkan Punya 44 Startup "Unicorn", Ini Daftarnya

Kompas.com - 16/11/2017, 15:35 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, menargetkan Indonesia memiliki lima startup dengan predikat “unicorn” pada 2019 mendatang. Unicorn adalah sebutan bagi startup yang memiliki valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS.

Sejauh ini, sudah ada tiga startup unicorn di Indonesia, yakni Go-Jek, Tokopedia, dan Traveloka. Untuk jangka panjang, pada 2020 nanti, Kominfo sudah mempersiapkan 44 startup lokal untuk “go unicorn”.

Adapun yang memilih 44 startup lokal tersebut bukan semata-mata pemerintah, namun ekosistem startup lokal secara keseluruhan. Daftar 44 startup asal Indonesia yang ditargetkan pemerintah menjadi unicorn bisa dilihat di tabel di bawah ini.

Daftar 44 startup Indonesia yang disiapkan jadi unicorn.Dok. Kominfo Daftar 44 startup Indonesia yang disiapkan jadi unicorn.

“Kami pilih 44 startup untuk menjadi unicorn ini bersama-sama. Ada masukan dari William Tanuwijaya (CEO Tokopedia), Nadiem Makarim (CEO Go-Jek), banyak pihak,” kata menteri yang kerap disapa Chief RA tersebut usai menjadi pembicara “Digital Economic Briefing 2017” di Kantor Indosat Ooredoo di Jakarta, Kamis (16/11/2017).

Oktober lalu, beberapa dari 44 startup tersebut sudah diajak roadshow ke Silicon Valley, San Francisco, AS untuk belajar dan menjalin hubungan dengan para investor asing. Ke depan, kata Rudiantara, para startup akan diajak roadshow lagi ke Shanghai.

Baca juga : Menkominfo Ingin Yogyakarta Lahirkan Startup Unicorn

“Kami bawa para startup ini menghadap investor asing sudah dalam paket yang profesional,” ujar Rudiantara.

Tiap startup datang dengan proposal yang lengkap dan ringkas, berisi informasi soal target market, business model, investment highlight, kontak founder, proposition, dan hal-hal detail lainnya.

Lantas, apa pertimbangan yang membuat 44 startup ini terpilih sebagai calon unicorn? Rudiantara mengatakan tolak ukurnya harus melewati seed capital atau pendanaan awal.  Beberapa di antara 44 startup bahkan sudah melewati pendaanaan seri A dan B. Dengan demikian, mereka sudah dinyatakan valid dan memiliki pasar.

“Kalau sudah lewat tahap itu, artinya berpotensi ke depannya. Tapi nanti harus kembalikan ke investor, mau mendanai yang mana saja. Uangnya kan dari mereka,” Rudiantara menuturkan.

Soal target yang ingin dicapai pada 2020 nanti, Rudiantara membuatnya berdasar perhitungan rasio keberhasilan startup di dunia yang sebesar 4 persen pada 2017. Jadi diperkirakan dari 100 startup, ada 96 yang gugur.

"2020 kalau dari 1.000 (startup) jadi 50 unicorn udah bagus banget, lima persennya," kata Rudiantara.

Pemerintah menggenjot pertumbuhan startup demi meningkatkan perekonomian nasional. Selain 44 startup unicorn, pemerintah masih terus menjalankan program 1.000 startup digital yang diproyeksikan tercapai pada 2020 mendatang.

Baca juga : Memahami Jenis-jenis Hujan Duit di Dunia Startup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com