Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Programer Bocah Asal Indonesia Pamer Foto Bersama CEO Apple

Kompas.com - 04/06/2018, 19:06 WIB

Pemegang sabuk hitam taekwondo ini mulai tertarik dengan dunia coding sejak usia enam tahun dan berhasil membuat sebuah situs web. Materi coding didapatkannya dari YouTube, karena menurutnya saat itu tidak ada sekolah di Australia yang mengajarkan pemrograman untuk membuat aplikasi.

Selama belajar, ia menggunakan bahasa pemrograman Swoft Playgrounds yang tersedia gratis untuk perangkat iPad, seperti dirangkum KompasTekno dari MakeMac. Pada usia tujuh tahun, ia mulai belajar menggunakan bahasa pemrograman Javascript dan membuat sebuah aplikasi game.

Aplikasi pertamanya diciptakan tahun 2016 lalu dan kini tercatat ada tujuh aplikasi yang nangkring di App Store. Beberapa aplikasi tersebut adalah Let's Stack, Let's Stack AR, Hunger Button, Kid Calculator, Weather Duck, Pocket Poke, dan Fireworks Builder AR.

Dalam sebuah wawancara dengan Radio National ABC, Yuma mengaku ingin membuat aplikasi yang bisa mengubah dunia.

"Siapa saja bisa melakukan coding, bila kita sabar melakukannya dan senang melakukannya," aku Yuma.

Ia pun membagikan ilmunya melalui kanal YouTube miliknya, "Anyone Can Code" yang bisa dikunjungi melalui tautan berikut.

Asal Indonesia

Meskipun lama tinggal di Australia, keluarga Yuma sejatinya berasal dari Indonesia. Ayah Yuma, Hendri mengungkapkan jika dirinya berasal dari Jakarta dan menetap di Melbourne selama kurang lebih sembilan tahun.

"Kami tinggal di Singapura selama ini dan Yuma lahir di sana. Kami pindah ke Australia ketika Yuma berusia tiga tahun," kata Hendri.

Baca juga: Yuma, Programmer Usia 10 Tahun Asal Indonesia yang Dipuji Bos Apple

Saat ini, Yuma masih melanjutkan sekolahnya di Middle Park Primary School di Melbourne. Prestasi Yuma tak cukup di WWDC. Ia juga pernah menjadi pembicara di ajang World Youth Forum 2017 di Mesir dan acara teknologi kreatif PauseFest 2018 di Melbourne.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com