HONGKONG, KOMPAS.com - Xiaomi hari ini, Senin (8/7/2018), resmi melantai di bursa efek Hongkong dengan kode saham 1810
Intial Public Offering (IPO) Xiaomi dibuka dengan nilai saham 17 dollar Hong Kong (sekitar Rp 34.000) per lembar dan nilai valuasi keseluruhan sebesar 54,3 miliar dollar AS (sekitar Rp 777 triliun).
Nilai valuasi ini sebenarnya hanya separuh dari estimasi awal awal 100 miliar dollar AS, namun tetap menjadikan Xiaomi satu dari tiga besar perusahaan teknologi dengan nilai saham terbesar dunia.
CEO Xiaomi, Lei Jun mengatakan, saat awal-awal berdiri, investasi awal Xiaomi hanyalah sebesar 5 juta dollar AS atau sekitar Rp 71 miliar menurut kurs sekarang.
"Kini (investasi awal Xiaomi) telah menghasilkan keuntungan 866 kali lipat", ujarnya, seraya mengklaim bahwa lebih dari 100.000 investor aktif berpartisipasi dalam pembelian saham Xiaomi.
Beberapa di antaranya adalah pebisnis dan salah satu orang terkaya Hong Kong Li Ka-Shing, pendiri Alibaba Jack Ma, CEO Tencent Pony Ma, dan beberapa pemimpin perusahaan lain.
Setelah terdaftar sebagai perusahaan publik, Xiaomi menargetkan masuk tiga besar vendor smartphone global. Saat ini, Xiaomi berada di posisi keempat di pasar global.
"Target kedua, kami akan memperluas kategori produk, karena masih ada beberapa kategori dengan nilai lebih dari 100 yuan, yang siap dibuka oleh Xiaomi," papar Lei Jun.
Ia menambahkan, Xiaomi juga menargetkan pendapatan global berkontribusi lebih dari 50 persen terhadap total pendapatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.