Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri WhatsApp Mengaku Jual Data Pengguna ke Facebook

Kompas.com - 29/09/2018, 19:05 WIB
Oik Yusuf,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Forbes


Supaya tak salah bicara, Acton pun sebelumnya diarahkan oleh manajemen Facebook. “Saya diajari untuk menjelaskan bahwa merger atau menggabungkan data antara dua sistem (WhatsApp dan Facebook) sangat sulit dilakukan,” kata Acton menceritakan pengalamannya.

Baru belakangan dia tahu bahwa Facebook ternyata memang berencana dan mampu menggabungkan basis penggunanya dengan para pengguna WhatsApp yang sejumlah 1,5 miliar.

Facebook bisa memakai string 128-bit yang dialokasikan ke tiap nomor telepon sebagai “jembatan” antar akun. Bisa juga dengan mencocokkan nomor telepon, atau mencari akun-akun Facebook yang memasukkan nomor telepon dan mencocokannya ke nomor yang sama di WhatsApp.

Dalam 18 bulan setelah kesaksian Acton, Facebook benar-benar menggabungkan akun WhatsApp dan menerbitkan terms of service baru agar para pengguna WhatsApp maklum.

Komisi Eropa tahun lalu menjatuhkan denda kepada Facebook senilai 122 juta dollar AS kepada Facebook lantaran dinilai memberikan informasi palsu. Namun, sanksi itu kecil dibanding pendapatan Facebook yang pada 2017 melewati 40 miliar dollar AS. Tak berpengaruh pula pada akuisisi atas WhatsApp yang sudah rampung pada 2014.

Sementara, Facebook menyatakan tak menyadari telah melakukan pelanggaran. “Kesalahan yang dibuat pada dokumen tahun 2014 tidak disengaja dan Komisi Eropa telah menyatakan tidak mempengaruhi hasil review merger,” sebut Facebook ketika itu.

Kembali ke awal

Usai keluar dari Facebook, Acton kini mendanai sebuah aplikasi messaging bernama Signal yang dijalankan oleh peneliti keamanan Moxie Marlinspike. Protokol enkripsi open-source buatan Signal dipakai di WhatsApp, berikut Facebook Messenger, Mcrosoft Skype, dan Google Allo.

Acton berniat menjadikan Signal sebagai layanan messaging yang mengedepankan pengguna lebih daripada profit, sebagaimana misi awal WhatsApp untuk menyediakan pengiriman pesan dan panggilan telepon gratis, berikut end-to-end encryption serta bebas dari iklan.


Sebelum Acton datang membawa dana 50 juta dollar AS, Signal hanya mampu mempekerjakan 5 orang engineer full-time. Kini mereka sedang memikirkan model bisnis, entah dengan menerima donasi seperti Wikipedia atau bermitra dengan perusahaan besar seperti Firefox dan Google.

Baca juga: Pendiri WhatsApp Ajak Netizen untuk Hapus Facebook

Dari pihak Facebook, kepala grup blockchain yang sebelumnya menjalankan produk-produk messaging, David Marcus, menanggapi Acton dengan mengatakan bahwa Mark Zuckerberg selaku pendiri Facebook telah “melindungi WhatsApp untuk waktu yang sangat lama”, termasuk dari iklan dan pesan untuk pelanggan bisnis.

“Menurut saya, menyerang orang-orang dan perusahaan yang menjadikan Anda miliuner, serta berupaya keras melindungi dan mengakomodasi Anda selama bertahun-tahun, adalah sebuah tindakan tak berkelas,” tulis Marcus dalam sebuah posting di Facebook yang disebutnya tak mewakili pandangan perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com