Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Domain .id Mulai Banyak Diminati Pengguna Luar Negeri

Kompas.com - 31/01/2019, 16:17 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Adopsi domain internet .id menunjukan tren positif. Hal ini disampaikan CEO Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), Andi Budimansyah, dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Total penggunaan domain .id (dot id) di Indonesia mencapai 281.467 domain. Secara total, pertumbuhan adopsi domain .id naik 12 persen dibanding tahun 2017.

Andi mengungkapkan bahwa pengguna domain .id tidak hanya digunakan pengguna internet dari Indonesia tapi juga mulai diminati pengguna internet luar negeri.

"Pengguna domain .id sebesar 96 persennya dari Indonesia, lalu 3,65 persen dari luar negeri," papar Andi.

Baca juga: Mendaftarkan Domain .id Kini Tak Perlu Pakai KTP atau Paspor

Secara regional, wilayah Amerika mendominasi penggunaan domain .id dari luar negeri sebesar 4.492 (44 persen) dari adopsi luar negeri, disusul wilayah Asia Pasifik sebesar 3.969 (38 persen) dan Eropa 1.436 (14 persen).

Menurut Andi, adopsi domain .id oleh pihak luar negeri adalah sah menurut Undang-undang ITE.

"Di dalam undang-undang ITE, disebutkan di situ adalah untuk ‘orang’. Dalam definisi undang-undang ITE, ‘orang’ berarti perseorangan atau pun badan hukum baik di dalam negeri dan luar negeri," papar Andi.

"Sehingga, PANDI tidak membatasi pendaftaran domain .id untuk pengguna Indonesia saja, tapi juga di luar negeri," lanjutnya

Peraturan yang dimaksud Andi termaktub dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, pasal 1 ayat 21. PANDI mulai membuka pintu untuk pihak luar negeri menggunakan domain .id pada tahun 2016 lalu.

Khawatir dikuasai global

Menurut salah satu Anggota Dewan Kepengurusan PANDI, Sapto Anggoro, dalam waktu enam bulan terakhir, tren market dari luar negeri cukup positif.

Meski demikian, ia tidak menjabarkan berapa jumlah peningkatan yang terjadi dalam kurun waktu tersebut. Tingginya peminat pasar dari luar negeri untuk menggunakan domain .id juga disebut menimbulkan kekhawatiran.

"Kami khawatir jika nanti sebagian besar domain (.id) dikuasai global," jelas Sapto.

Andi menambahkan bahwa tahun 2019 ini, proporsi pengguna domain .id dari luar negeri diproyeksikan masih akan meningkat.

"Tadi kan komposisinya hampir empat persen ya, tahun ini prediksinya komposisi sekitar 10 persen," ujarnya.

Secara total,  PANDI menargetkan jumlah domain .id mencapai angka 472.000 pada 2019.

Baca juga: Ini Manfaat Menggunakan Domain .id Menurut Menkominfo

Salah satu strateginya adalah dengan meningkatkan pelayanan, yakni membuka helpdesk satu pintu yang terbuka 24 jam selama tujuh hari untuk mewadahi aduan dari konsumen dalam maupun luar negeri.

Selain itu, PANDI juga masih melakukan kerja sama dengan pemerintah, dalam hal ini adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menggalakkan proyek sejuta Nama Domain.

Melalui program ini, PANDI dan Kominfo menyebar domain berakhiran .id, seperti .co.id atau we.id secara gratis. Proyek ini menjadi program unggulan Kominfo sejak tahun 2016 silam yang ditujukan untuk e-commerce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pixel 8A Meluncur, Ponsel 'Murah' Google dengan Layar 120 Hz

Pixel 8A Meluncur, Ponsel "Murah" Google dengan Layar 120 Hz

Gadget
Foto Deepfake Rihanna dan Katy Perry Hadiri Met Gala 2024 Viral di X Twitter

Foto Deepfake Rihanna dan Katy Perry Hadiri Met Gala 2024 Viral di X Twitter

Internet
Chip Apple M4 Meluncur, Genjot AI dengan Neural Engine Lebih Kencang

Chip Apple M4 Meluncur, Genjot AI dengan Neural Engine Lebih Kencang

Hardware
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Riset Canalys: Pasar Tablet Naik Tipis, Apple Masih Teratas

Riset Canalys: Pasar Tablet Naik Tipis, Apple Masih Teratas

e-Business
Pertama Kali, Sinyal Bluetooth Bisa Dikirim ke Satelit 600 Km di Orbit

Pertama Kali, Sinyal Bluetooth Bisa Dikirim ke Satelit 600 Km di Orbit

Internet
Tablet Apple iPad Air 2024 Meluncur, Ada Model Layar 13 Inci dan Pakai Chip M2

Tablet Apple iPad Air 2024 Meluncur, Ada Model Layar 13 Inci dan Pakai Chip M2

Gadget
iPad Pro 2024 Meluncur, Tablet Apple Paling Tipis dan Pakai Chip M4

iPad Pro 2024 Meluncur, Tablet Apple Paling Tipis dan Pakai Chip M4

Gadget
Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Software
Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com