KOMPAS.com - Jejaring sosial Twitter rupanya memiliki definisi "delete" yang berbeda. Baru-baru ini, beredar kabar bahwa isi Direct Message (DM) Twitter dilaporkan masih tersimpan di server, meski sudah dihapus di ponsel pengguna.
Hal ini diugkap oleh peneliti sekuriti, Karan Saini. Ia menemukan fakta tersebut setelah bisa mengembalikan DM Twitter yang sudah dihapusnya bertahun-tahun yang lalu. DM yang dihapus juga berasal dari akun Twitter miliknya yang tidak lagi digunakan.
Folks are having some trouble understanding this, so here is a short summary:
— Karan Saini (@iasni) February 16, 2019
DMs are never “deleted”—rather only withheld from appearing in the UI. The archive feature lets you view these DMs, as well as any others with now suspended, or deactivated users https://t.co/IXRdT6G9i6
Berdasarkan eksperimen itu, Saini menyimpulkan bahwa DM akun Twitter yang sudah dihapus masih bisa dikembalikan, meski akun sudah tidak dipakai atau dinon-aktifkan.
Saini menambahkan, DM yang dihapus, meski hilang dari antarmuka Twitter, masih bisa dikembalikan dan masih tersimpan di server Twitter. Pengguna bisa menemukan DM yang telah terhapus tersebut di fitur "archive" pada jejaring sosial tersebut.
Baca juga: Hati-hati, Permainan Affinitweet di Twitter Bisa Ambil Data Pengguna
Padahal, berdasarkan kebijakan yang dibuat oleh Twitter di halaman berikut ini, tercantum bahwa Twitter bakal menghapus semua data pengguna setelah 30 hari mereka melakukan penutupan akun.
Namun, penemuan Saini ini seakan membuktikan bahwa Twitter, menurutnya, memang tak benar-benar menghapus isi DM pengguna sepenuhnya, dan malah justru masih menyimpan isi DM di dalam server.
Tanggapan Twitter
Melihat hal ini, pihak Twitter pun angkat bicara. Pihaknya mengatakan bakal melakukan investigasi terkait masalah DM ini dengan melihat kasus dari ruang lingkup yang lebih besar.
Meski begitu, jika apa yang ditemukan Saini benar, maka isu privasi ini bisa dibilang menyimpang dari kebijakan Twitter lantaran fungsi "delete" tak bekerja sebagaimana mestinya, seperti dirangkum KompasTekno dari DigitalTrends, Senin (18/2/2019).
Sebelumnya, Twitter sempat dilanda beberapa isu privasi, seperti DM "nyasar" yang terkirim dari akun-akun bisnis ke para pengembang yang terdaftar di Twitter. Ada pula bug privasi terkait "private tweets" yang bisa dilihat oleh orang umum.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.