KOMPAS.com - Kampanye pemilu yang digelar Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, di BOK Center kota Tulsa, negara bagian Oklahoma, Amerika Serikat pada minggu lalu dikabarkan telah "dikerjai" oleh warga TikTok.
Disebut demikian lantaran beredar video imbauan di platform tersebut, yang meminta pengguna untuk mengosongkan tempat berlangsungnya kampanye, dengan cara memborong tiket kampanye di situs resmi Trump.
Setelah membeli tiket, mereka lantas diminta untuk tidak menyambangi acara tersebut, sehingga kursi yang dipesan menjadi kosong. Tak hanya di TikTok, video imbauan ini juga tersiar di platform jejaring sosial lain seperti Instagram dan Twitter.
Baca juga: Aplikasi-aplikasi Serupa TikTok yang Mengadu Peruntungan
Walhasil, hanya sekitar 6.200 orang saja yang hadir di BOK center, jauh lebih rendah dibanding ekspektasi Trump, yang minggu lalu mengklaim bahwa hampir ada satu juta orang yang bakal hadir di tempat tersebut.
Angka tersebut juga lebih rendah dari batas maksimal venue yang mampu memuat sekitar 19.000 orang.
Adapun kegiatan "sabotase" ini turut diungkapkan oleh pihak partai Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez, dalam sebuah unggahan Twitter.
Actually you just got ROCKED by teens on TikTok who flooded the Trump campaign w/ fake ticket reservations & tricked you into believing a million people wanted your white supremacist open mic enough to pack an arena during COVID
Shout out to Zoomers. Y’all make me so proud. ?? https://t.co/jGrp5bSZ9T
— Alexandria Ocasio-Cortez (@AOC) June 21, 2020
"Sebenarnya kalian (tim Trump) "dikerjai" oleh remaja pengguna TikTok yang membanjiri kampanye Trump dengan pemesanan tiket fiktif," membalas twit Brad Parscale, manager tim kampanye Trump, yang mengklaim kegiatannya sempat diganggu oleh sejumlah pemrotes.
Parscale sendiri mengklaim bahwa kegiatan pemborongan tiket secara sengaja ini tidak ada efeknya terhadap jalannya proses kampanye Trump, sebagaimana dilansir Cnet dan dihimpun KompasTekno, Senin (22/6/2020).
Adapun peserta yang hadir di kampanye Trump ini, menurut Parscale, dicatat menggunakan mekanisme first come, first served. Artinya, pendukung Trump sejatinya tak perlu membeli tiket jika mereka ingin datang ke gelaran tersebut.
Berasal dari video TikTok seorang nenek
Sebagai informasi, video imbauan yang sempat viral tadi konon pertama kali diunggah oleh pengguna TikTok bernama Mary Jo Laupp (@maryjolaupp).
Baca juga: Bos Snapchat Ramal TikTok Bakal Kalahkan Instagram
Wanita berusia 51 tahun itu meminta para pengikutnya untuk memborong tiket di situs kampanye Trump, di mana dua tiket bisa dibeli dengan hanya memasukkan satu nomor HP.
"(Jika) kita semua ingin melihat auditorium berisikan 19.000 kursi ini nyaris tidak terisi atau benar-benar kosong, langsung pesan tiket sekarang dan biarkan dia (Trump) berdiri sendirian di atas panggung," kata nenek berumur 51 tahun tersebut.
Unggahan Laupp ini tampaknya sukses merayu pengguna lainnya dan lantas tersiar dengan cepat di dunia maya.
Bahkan, beberapa pengguna TikTok, salah satunya @meandyke, meminta bantuan fans K-pop untuk memborong tiket kampanye Trump.
Terlepas dari itu, pihak TikTok sendiri belum memberikan keterangan resmi terkait kabar ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.