Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Bapak Internet pada Ulang Tahun Ke-32 "World Wide Web"

Kompas.com - 15/03/2021, 10:38 WIB
Bill Clinten,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - World Wide Web (WWW) digagas pada 1989 silam. Meski sudah berumur sekitar 32 tahun, teknologi yang kini dijuluki internet tersebut dinilai belum mampu menjangkau semua orang yang membutuhkan, terutama anak muda.

Hal ini disampaikan oleh Tim Berners-Lee, penggagas sistem WWW yang kerap dijuluki sebagai "Bapak Internet".

Dalam sebuah surat yang dirilis di blog resmi, Tim mengutip riset dari International Telecommunication Union (ITU) yang mengatakan bahwa sepertiga anak muda yang berusia di bawah 25 tahun di seluruh dunia belum bisa mendapatkan akses internet.

Baca juga: Profil Tim Berners-Lee, Bapak Internet yang Sedih Melihat Ciptaannya

"Masih banyak anak muda yang tidak bisa mendapatkan akses data dan perangkat yang memadai untuk merasakan manfaat dari internet," kata Tim, dirangkum KompasTekno dari WebFoundation, Senin (15/3/2021).

"Faktanya, menurut UNICEF, hanya sepertiga dari mereka yang berumur di bawah 25 tahun memiliki akses internet kabel rumahan. Artinya, 2,2 miliar anak muda di seluruh dunia belum bisa mendapatkan akses internet yang stabil," imbuh Tim.

Tim melanjutkan, meski anak muda kini menjadi "sasaran empuk" atas berbagai ancaman di dunia maya, seperti hoaks, perundungan, dan lain sebagainya, mereka sejatinya sangat membutuhkan akses internet.

Apalagi, pandemi Covid-19 memaksa seluruh kegiatan belajar mengajar beralih ke ranah digital, sehingga internet yang stabil sangat diperlukan agar siswa tetap mendapatkan asupan pendidikan yang cukup.

Oleh karena itu, perlu upaya dari para pemerintah setempat untuk mempercepat akselerasi internet di wilayahnya masing-masing. Hal ini tentunya supaya mereka yang membutuhkan, dalam hal ini anak muda, bisa merasakan manfaat internet.

"Para pemimpin harus segera mengucurkan investasi untuk memastikan semua orang, di manapun mereka berada, memiliki akses internet dengan kecepatan dan perangkat yang memadai agar bisa merasakan manfaatnya," tutur Tim.

Baca juga: Jokowi Minta Jaringan Internet Palapa Ring Tersambung ke Rumah Warga

Adapun perkiraan investasi yang dibutuhkan, menurut aliansi untuk internet terjangkau (The Alliance for Affordable Internet/A4AI), mencapai 428 miliar dolar AS atau sekitar Rp 6.159 triliun (nilai tukar 1 dolar AS = Rp 14.300).

Angka tersebut juga setara dengan uang 116 dollar AS (sekitar Rp 1,6 juta) yang dibagikan secara merata kepada 3,7 miliar orang di seluruh dunia yang saat ini belum mendapatkan akses internet.

"Dengan memberikan lebih dari miliaran orang akses internet untuk belajar dan berkreasi, investasi ini diprediksi bakal memberikan timbal balik yang positif pada pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan sosial," pungkas Tim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com