Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Sheryl Sandberg, Sosok Penting di Balik Gurita Bisnis Meta Facebook

Kompas.com - Diperbarui 03/06/2022, 08:30 WIB
Bill Clinten,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Zuck menyebutkan, Sheryl adalah orang yang berjasa di balik bisnis iklan Facebook.

Ketika Sandberg bergabung, Facebook sebenarnya sudah berusia sekitar 4 tahun. Namun, jejaring sosial ini belum bisa mendatangkan profit, hingga akhirnya datanglah Sheryl untuk merombak model bisnis Facebook. 

"Kami belum memiliki bisnis yang menguntungkan. Kami pun berjuang untuk bertransisi dari perusahaan rintisan kecil ke perusahaan sesungguhnya," tulis Zuck.

Baca juga: Meta Habiskan Rp 384 Miliar untuk Lindungi Mark Zuckerberg dkk

"Sheryl merancang bisnis periklanan kami, mempekerjakan orang-orang hebat, membentuk budaya manajemen kami, dan mengajari saya cara menjalankan perusahaan," imbuh Zuck.

Berkat bisnis periklanan tersebut, Zuck mengatakan, jutaan orang di seluruh dunia mendapatkan peluang baru untuk mengiklankan produk atau jasa miliknya di Facebook.

Saat ini, apabila mengacu pada laporan keuangan terbaru Meta, bisnis iklan (advertising) merupakan "ladang uang" dari Meta.

Per 2021 saja, total pendapatan Facebook mencapai 117,9 miliar dolar AS (lebih dari Rp 1.700 triliun), meningkat 37 persen dari pendapatan di 2020 lalu.

Sebagian besar pendapatan tersebut dikontribusi dari bisnis iklan yang mencapai 114,9 miliar dolar AS (lebih dari Rp 1.600 triliun).

Baca juga: Facebook Bebas Iklan Tapi Berbayar, Mau?

Wanita dermawan

Di tengah kesibukannya menjadi COO Meta, Sheryl juga merupakan sosok yang terkenal dermawan karena kegiatan filantropi yang gemar ia lakukan.

Berdasarkan biodata profilnya di situs web Meta, ia merupakan perintis perusahaan penggalangan dana "Sheryl Sanberg & Dave Goldberg Family Foundation".

Perusahaan ini memiliki tiga program untuk membantu mereka yang membutuhkan mencakup "Lean In", "Option B", dan "Dave Goldberg Scholarship Program".

Dia juga kini menjadi salah satu dewan direksi di lembaga non-profit pemberdayaan perempuan "Women for Women International", lembaga pemberantas kemiskinan dunia "ONE", dan perusahaan solusi berbasis kecerdasan buatan (AI) "Momentive".

Karena kariernya yang cemerlang di Sillicon Valley, serta kegiatannya di bidang filantropi dan pemberdayaan perempuan, Sheryl kini dinobatkan sebagai perempuan ke-36 yang paling berpengaruh di dunia (Power Women) versi Forbes edisi 2021.

Baca juga: Saham Meta Anjlok, Zuckerberg Tak Lagi di Daftar 10 Orang Kaya Dunia

Menurut data Forbes, kekayaan perempuan yang merupakan mantan istri CEO Survey Monkey Dave Goldberg itu kini mencapai 1,6 miliar dolar AS (sekitar Rp 23,1 triliun), sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Forbes, Kamis (2/6/2022). 

Per Mei 2022, Sheryl sudah menghasilkan sejumlah buku tentang perjalanan hidupnya. Salah satunya adalah Option B: Facing Adversity, Building Resilience, and Finding Joy, sebuah buku yang menceritakan tentang perjalanan hidupnya dengan Dave.

Kemudian, ia juga menulis buku Lean In: Women, Work, and the Will to Lead untuk menyemangati perempuan agar bisa sukses di pekerjaan, serta Will to Lead and Lean In for Graduates untuk para lulusan baru.

Baca juga: Meta Bikin Toko Fisik, Jual Perangkat untuk Masuk ke Metaverse

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com