Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena "Pig Butchering" di Indonesia, Berawal dari DM Instagram Berujung Rugi Rp 500-an Juta

Kompas.com - 11/10/2022, 13:00 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

Ini adalah modus lanjutan yang dilakukan penipu untuk meyakinkan korban bahwa platform tersebut tepercaya, sesuai janjinya. Dengan begitu, korban akan rela menaruh investasi sebanyak mungkin.

Pada percobaan pertama, AA pun mencoba mencairkan asetnya di platform bitmartch.net senilai Rp 700.000.

"Ih bener masuk ke rekening. Terus besoknya, aku coba tarik lagi senilai Rp 20 juta, bener itu masuk ke rekening aku. Nah, di situ, kan timbul kepercayaan ya aku sama dia," kata AA.

Baca juga: Beda Penipuan Pig Butchering dan Romance Scam

Berinvestasi lebih banyak

Lantaran yakin bahwa platform itu tepercaya, AA semakin tergiur untuk memperbanyak investasinya. Dia pun menjual perhiasan dan menggadaikan mobil untuk berinvestasi.
Totalnya pada saat itu sekitar Rp 92 juta.

Tak lama kemudian, pelaku melakukan manuver lain. Pelaku mengatakan bahwa platform bitmartch juga menyediakan pinjaman 30.000 dollar AS (sekitar Rp 458,6 juta) tanpa bunga.

Tertarik dengan penawaran itu, AA lantas memotret KTP miliknya bolak-balik dan menyerahkan kepada customer service (CS) bitmartch untuk mengajukan pinjaman 30.000 dollar AS.

Tak lama, pinjaman itu masuk ke aset akun AA di bitmartch.net. Ketika itu, aset AA menggelembung menjadi 36.921 USDT setara 36.921 dollar AS, atau bila dikonversi ke rupiah mencapai Rp 564 juta.

"Gila dong, aku senanglah ya waktu itu. Aku pikirnya, nanti tinggal tarik aset aja dua hari sebelum jatuh tempo. Setelah itu, uangnya kan tinggal aku masukin untuk bayar pinjaman," kata AA.

Baca juga: Waspada Modus Penipuan “Pig Butchering Scam”, dari Bertanya Harta hingga Minta Empati

Benar saja, H-2 sebelum jatuh tempo, AA mengajukan pencairan aset untuk membayar pinjaman 30.000 dollar AS tadi. Sayangnya, aset tersebut tidak bisa dicairkan sama sekali.
Sebab, AA masih memiliki pinjaman yang harus dilunasi terlebih dahulu, barulah asetnya dijanjikan bisa ditarik.

Beban AA semakin bertambah lantaran apabila lewat jatuh tempo pengembalian pinjaman, AA akan dikenai denda 1 persen dari nilai aset, atau sekitar Rp 7 juta-Rp 8 juta.

"Duh, aku pusing dong ya. Di situ duit aku sudah besar, sudah duit mobil dan duit perhiasan masuk ke situ semua. Masa iya nih enggak diperjuangin? Bodohnya aku, masih lurus aja gitu enggak kepikir ini penipu atau gimana," kata AA

AA masih berusaha mencairkan asetnya. Satu-satunya cara yang terlintas saat itu adalah meminjam uang. AA lantas memberanikan diri untuk meminjam uang ke kenalannya senilai Rp 400 juta untuk membayar pinjaman.

Di tengah kebingungan AA, pelaku tiba-tiba datang dan menawarkan bantuan untuk membayarkan pinjaman AA di bitmartch.net senilai 10.000 dollar AS (sekitar Rp 152,8 juta).

Si pelaku juga menekan AA agar segera membayar sisa pinjaman 20.000 dollar AS.

"Udah, waktu itu malam-malam aku bayar ke platformnya 20.000 dollar AS setara lebih dari Rp 300 juta," kata AA.

Rekening atas nama orang Indonesia

AA mengatakan, setiap kali transfer uang ke bitmartch.net, dia harus mengirim uang ke beberapa rekening berbeda atas nama beberapa orang Indonesia.

Kendati demikian, AA tidak menganggap ini pertanda bahaya serius karena percaya dengan bualan si orang Korea yang menyebutkan bahwa rekening tersebut merupakan perwakilan Bitmartch di Indonesia.

Setelah peminjaman dilunasi, akun AA kembali normal. Dia pun berencana mencairkan asetnya senilai 35.000 dollar AS dari total asetnya yang kala itu bernilai 48.500 dollar AS (sekitar Rp 741,4 juta).

Baca juga: Apa Itu Pig Butchering Scam, Modus Baru Penipuan Kripto yang Disorot FBI

Sayangnya, setelah pengajuan ke CS bitmartch.net, permohonan pencairan aset ditolak.
Dalam sebuah e-mail yang diterima, akun AA dibekukan karena terdeteksi melakukan pencucian uang.

Semakin buruk, AA justru diharuskan membayar 50 persen dari total asetnya saat itu jika ingin akunnya betul-betul pulih dan aset bisa dicairkan.

"Waktu itu, kalau enggak salah aku harus bayar Rp 360 juta lebihlah. Gila dong ya, aku juga kemarin uang bekas pinjam, sudah menggadaikan mobil, sudah jual perhiasan, sekarang mesti ngadain lagi uang segitu kan," kata AA dengan nada yang agak tinggi karena teringat dirinya ditipu ratusan juta rupiah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com