Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2,4 Terabyte Data Sensitif Pengguna Microsoft Diduga Bocor

Kompas.com - 21/10/2022, 10:31 WIB

KOMPAS.com - Microsoft mengalami kebocoran data yang membuat 2,4 TB data perusahaan yang disimpan sejak tahun 2017 hingga Agustus 2022 tereksploitasi.

Menurut perusahaan keamanan SOCRadar, data itu meliputi data faktur dan kontrak yang sudah ditandatangani, info kontak, serta e-mail dari 65.000 pelanggan eksisting dan calon pelanggan dari 111 negara.

Adapun sumber kebocoran data menurut SOCRadar, berasal dari Azure Blob Storage yang keliru dikonfigurasi.

Microsoft sendiri mengakui adanya kebocoran data yang dialami perusahaan. Namun Microsoft menilai bahwa SOCRadar terlalu membesarkan ruang lingkup insiden ini. Pasalnya, Microsoft mengeklaim ada banyak data duplikat yang merujuk pada email, proyek dan pengguna yang sama.

Raksasa teknologi ini juga mengeklaim bahwa insiden ini bukan disebabkan oleh kerentanan keamanan, melainkan karena kesalahan konfigurasi.

Baca juga: Microsoft Bikin Xbox Mobile Game Store, Saingi App Store dan Play Store

"Masalah ini disebabkan oleh kesalahan konfigurasi yang tidak disengaja pada endpoint yang tidak dipasang di semua ekosistem Microsoft dan bukan akibat dari kerentanan keamanan," kata pihak Microsoft, dikutip KompasTekno dari Ars Technica, Jumat (21/10/2022).

Lain dengan SOCRadar yang mempublikasikan temuannya, Microsoft tak merinci jumlah pelanggan yang terdampak. Perusahaan hanya berkata bahwa informasi yang bocor meliputi nama, alamat email, konten email, nama perusahaan, nomor telepon dan dokumen yang ditautkan antara pelanggan dan Microsoft atau mitra resmi Microsoft.

Oleh karena itu, Microsoft menyayangkan keputusan SOCRadar karena pengungkapan data rinci yang dinilai berpotensi mengekspos pelanggan pada risiko lain. Padahal, maksud SOCRadar adalah agar pelanggan yang terdampak bisa memastikan privasinya. SOCRadar lantas menghapus data tersebut dari sistemnya.

Microsoft tuai kritik

Microsoft mengeklaim sudah menghubungi pelanggann yang terdampak kebocoran data. Namun cara Microsoft menjangkau pelanggan dikritik karena hanya memanfaatkan fitur Message Center, yaitu sistem pesan internal yang dipakai Microsoft untuk berkomunikasi dengan administrator.

Sayangnya tidak semua administrator punya akses ke Message Center. Jadi, sejumlah pelanggan yang terdampak kemungkinan tidak bisa melihat notifikasi tersebut.

Baca juga: PHK di Microsoft, Ratusan Karyawan Terdampak

Sementara itu, salah satu pelanggan yang mengeklaim terdampak mencoba menghubungi Microsoft untuk memastikan data sensitif apa yang bocor. Namun teknisi Microsoft Support yang dihubungi pelanggan menyatakan pihaknya tidak bisa memberikan data spesifik.

Tak hanya kepada pelanggan yang terdampak, Microsoft juga mengeklaim pihaknya tidak berkewajiban secara hukum untuk mengungkapkan rincian kebocoran data kepada pihak berwenang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com