Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemasukan Meta Terjun Bebas gara-gara Metaverse

Kompas.com - 27/10/2022, 10:32 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah Google, Meta menjadi raksasa teknologi selanjutnya dengan performa keuangan yang melambat, di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Pada kuartal ketiga 2022 ini, perusahaan induk Facebook, WhatsApp, dan Instagram membukukan pendapatan sebesar 27,71 miliar dollar AS (kira-kira Rp 430,1 triliun). Angka ini lebih kecil 4,5 persen dibanding pendapatan Meta pada periode kuartal III-2021.

Di sisi lain, keuntungan bersih Meta lebih memprihatinkan. Laba bersih Meta menguap setengahnya bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pada kuartal III-2022, Meta meraup laba bersih (net income) 4,395 miliar dollar AS (kira-kira Rp 68,2 triliun), turun drastis dari 9,194 miliar dollar AS (sekitar Rp 142,7 triliun) pada kuartal III-2021.

Dalam acara pemaparan keuangan, Chief Financial Officer (CFO) Meta David Wehner beralasan bahwa penurunan pendapatan Meta ini disebabkan oleh inflasi.

Baca juga: Meta Sudah Habiskan Rp 14 Triliun untuk Bangun Metaverse, Namun Belum Jelas

Bisnis metaverse Meta lagi-lagi rugi

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Mark Zuckerberg (@zuck)

Namun, Inflasi bukanlah faktor tunggal. Penurunan pendapatan dan laba bersih ini sebagian besar diyakini disebabkan oleh investasi besar-besaran Meta di metaverse.

Sebab, bukannya untung, divisi virtual reality Meta, Reality Labs justru dilaporkan merugi 3,672 miliar (sekitar Rp 57 triliun) pada kuartal III-2022 ini.

Reality Labs juga merugi 2,96 miliar dollar AS (sekitar Rp 42,8 triliun) pada periode tiga bulan pertama di 2022 (Januari-Maret).

Kerugian dari bisnis metaverse pada kuartal I-2022 ini meningkat dibandingkan dengan periode kuartal I-2021, yang berkisar di angka 1,82 miliar dollar AS (sekitar Rp 26,3 triliun).

Meski masih merugi, CEO Meta Mark Zuckerberg justru menyebut tahun 2023 akan menjadi tahun yang "seru" bagi Reality Labs.

Pasalnya, divisi VR Meta itu bakal kembali meluncurkan perangkat virtual reality (VR) bikinannya, Meta Quest selanjutnya tahun depan. Bulan ini, Meta baru saja merilis perangkat VR Quest Pro seharga Rp 23 jutaan.

Zuckerberg memastikan bahwa Meta berkomitmen mengembangkan teknologi VR dan AR (Augmented Reality) untuk mencapai ambisinya, yaitu membangun metaverse.

Sebab, kedua teknologi tersebut merupakan kunci dari metaverse yang digambarkan sebagai sebuah dunia baru tempat orang dapat bermain game, bekerja, dan berkomunikasi dengan orang lainnya dalam lingkungan virtual tiga dimensi (3D).

Di samping kondisi keuangan yang tengah seret, Meta juga memastikan bahwa perusahaannya akan semakin memperlambat laju perekrutan karyawan tahun 2023 mendatang.

Meta sendiri sudah mulai mengurangi perekrutan karyawan pada kuartal III-2022 ini.

Pada periode ini, Meta hanya merekrut 3.700 "Metamates" (julukan karyawan Meta), lebih sedikit dari kuartal II-2022 yang mencapai 5.700 Metamates baru, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TechCrunch, Kamis (27/10/2022).

Baca juga: Google dan Meta Diam-diam Kurangi Karyawannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com