Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PeduliLindungi Jadi Satu Sehat Hari Ini, Pengguna Mengeluh Tak Bisa Login

Kompas.com - 01/03/2023, 08:32 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aplikasi PeduliLindungi resmi berubah nama menjadi SatuSehat per Rabu (1/3/2023) hari ini. Fungsinya kini diperluas, tidak hanya untuk mengecek sertifikat dan jadwal vaksin Covid-19.

Meski sudah bisa diunduh secara luas, aplikasi SatuSehat dilaporkan sulit diakses. Para pengguna melaporkan keluhan ini di media sosial Twitter.

Banyak pengguna yang mengeluh bahwa mereka tak bisa masuk (login) ke aplikasi SatuSehat. Aneka keluh kesah ini bisa dipantau dengan memasukkan kata kunci (keyword) "SatuSehat" di kolom pencarian Twitter.

Salah satunya adalah akun Twitter dengan handle @HendraAhya dan @isipikiraaan. Keduanya mengatakan bahwa mereka tidak bisa masuk ke aplikasi SatuSehat. 

Baca juga: Satu Sehat Mobile Tak Bisa Login, Kemenkes Imbau Pake Kartu Fisik

Ilustrasi aplikasi SatuSehat tidak bisa login.KOMPAS.com/Bill Clinten Ilustrasi aplikasi SatuSehat tidak bisa login.

 

Mereka mengatakan bahwa pilihan login menggunakan e-mail dan nomor ponsel yang disediakan aplikasi SatuSehat tidak bisa digunakan.

Saat menggunakan nomor ponsel, tampilan menunjukkan keterangan error. Sementara saat menggunakan e-mail, kode verifikasi yang harus dimasukkan tak kunjung muncul.

Tidak bisa masuk kantor

Aplikasi PeduliLindungi akan berubah menjadi Satu Sehat mulai 1 Maret 2023. Berikut ini perbedaan dan fitur-fiturnyaKOMPAS.com/Rizal Setyo Nugroho Aplikasi PeduliLindungi akan berubah menjadi Satu Sehat mulai 1 Maret 2023. Berikut ini perbedaan dan fitur-fiturnya

Ketika mencoba untuk login di SatuSehat, baik itu menggunakan nomor telepon maupun alamat e-mail, beberapa pengguna melaporkan bahwa aplikasi menampilkan pesan error "Terjadi kesalahan, silakan coba kembali nanti". 

Masalah ini juga dirasakan oleh pengguna Twitter dengan handle @ciamikboy dan @aduhhhrojan. Bahkan, @aduhhhrojan tampak kecewa lantaran ia membutuhkan aplikasi tersebut untuk memindai kode QR sebelum masuk ke gedung kantornya. 

Menurut akun @ciamikboy, ia kesulitan saat hendak login dan malah diminta untuk mendaftar akun baru. Saat daftar, aplikasi SatuSehat justru mengatakan bahwa nomor ponsel yang digunakan sudah terdaftar.

Sementara akun @aduhhhrojan mengatakan bahwa ia kesulitan login dan membutuhkan aplikasi tersebut untuk masuk ke kantornya.

Baca juga: Arti Kata “Barcode” yang Sering Dipakai di Medsos buat Kode Kondisi Kesehatan Mental

Tim KompasTekno yang menggunakan beberapa akun dan ponsel juga mengalami hal serupa. KompasTekno juga tidak bisa login di SatuSehat menggunakan nomor telepon atau alamat e-mail yang sebelumnya terdaftar di aplikasi PeduliLindungi. 

Ketika mencoba untuk login menggunakan nomor ponsel atau alamat e-mail terdaftar, aplikasi terus menampilkan keterangan "Terjadi kesalahan, silakan coba kembali nanti".

Apabila menjajal untuk mendaftar dengan nomor telepon atau alamat e-mail yang sama, aplikasi akan menampilkan pesan error "user already exist".

Artinya, nomor telepon atau alamat e-mail yang terdaftar di PeduliLindungi mungkin sudah terhubung ke SatuSehat, tetapi boleh jadi server saat ini sedang bermasalah.

Belum ada informasi terbaru mengapa hal ini bisa terjadi. Namun yang jelas, jika pengguna tak bisa masuk ke aplikasi SatuSehat, mereka otomatis tidak akan bisa melihat jadwal atau sertifikat vaksin Covid-19, memindai kode QR di tempat publik, dan lain sebagainya.

Kementerian Kesehatan belum menanggapi

KompasTekno menghubungi pihak Kementerian Kesehatan mengenai sulitnya pengguna melakukan login ke dalam aplikasi SatuSehat ini. Namun, hingga berita ini ditulis, pihak Kementerian Kesehatan belum memberi tanggapan.

Update pukul 10.25 WIB: Akun Twitter resmi Kementerian Kesehatan menyebut gangguan disebabkan proses migrasi data

Disebut sedang migrasi data

Akun Twitter resmi Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa gangguan sulit login hari ini disebabkan oleh proses migrasi data.

"Hal tersebut menyebabkan munculnya berbagai kendala baik saat login, tampilan tiket maupun sertifikat vaksin," tulis akun Twitter @KemenkesRI.

PeduliLindungi dalam pemeliharaan

Ilustrasi masuk ke aplikasi SatuSehat.KOMPAS.com/Bill Clinten Ilustrasi masuk ke aplikasi SatuSehat.
Sebelumnya, akun resmi PeduliLindungi di Twitter dengan handle @PLindungi sempat mengabarkan bahwa saat ini aplikasi tersebut sedang dalam pemeliharaan (maintenance) sebagai proses transisi ke aplikasi SatuSehat.

"Saat ini PeduliLindungi sedang dalam pemeliharaan menuju transisi ke SatuSehat Mobile, sehingga beberapa fitur yang tersedia dilaporkan tidak dapat diakses oleh sebagian pengguna," kata pihak PeduliLindungi.

Artinya, pengguna harus bersabar sedikit apabila mereka ingin menggunakan aplikasi SatuSehat untuk melihat atau mengecek jadwal/sertifikat vaksin Covid-19 mereka untuk saat ini.

Namun, ketika pemeliharaan ini selesai, pengguna dipastikan bakal bisa merasakan beragam fitur kesehatan yang lebih lengkap di SatuSehat, tentunya apabila dibandingkan dengan PeduliLindungi.

Salah satunya adalah pemantauan data rekam medis pengguna yang lebih terintegrasi, sehingga aplikasi SatuSehat tidak hanya sekadar berkaitan dengan Covid-19. 

Selain itu, masyarakat juga disebut bisa melihat data-data kesehatan lain, seperti sertifikat vaksinasi, imunisasi anak, pencatatan jenis obat yang dikonsumsi, dan masih banyak lagi.

Update: Login ke aplikasi SatuSehat sudah mulai bisa dilakukan sekitar pukul 10.44 WIB, baik melalui e-mail maupun nomor ponsel. Aplikasi juga sudah bisa digunakan secara normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com