Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Twitter Blue Kini Bisa Nge-twit hingga 10.000 Karakter

Kompas.com - 15/04/2023, 14:00 WIB
Caroline Saskia,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengguna Twitter berbayar, alias Twitter Blue kini bisa nge-twit lebih panjang dari sebelumnya.

Platform microblogging berlogo “Larry Bird” itu mengunggah pengumuman tersebut di akun ber-handle @TwitterWrite pada Jumat (14/4/2023).

Dalam pengumumannya, seluruh pengguna Twitter Blue sudah bisa mengirimkan twit yang lebih panjang, dari 4.000 karakter menjadi 10.000 karakter.

Selain jumlah karakter yang diperpanjang, pengguna Twitter Blue juga bisa memanfaatkan fitur lain, seperti menebalkan tulisan (bold) ataupun memiringkan tulisan (italic). Jadi, jenis tulisan yang diunggah bisa lebih bervariasi ketimbang sebelumnya.

Baca juga: Pengguna Twitter Kini Bisa Ngetwit hingga 4.000 Karakter, tapi...

“Kini kami meningkatkan pengalaman membaca dan menulis di Twitter! Mulai hari ini, pengguna dimungkinkan membuat cuitan hingga 10.000 karakter disertai dengan format teks (yang dapat) ditebalkan (bold) dan dimiringkan (italic),” tulis Twitter.

Penambahan jumlah maksimal karakter Twitter sudah diperpanjang dua kali oleh pihak perusahaan. Sebelumnya, pada Februari lalu, Twitter menambah jumlah minimal karakternya dari 280 karakter menjadi 4.000 karakter.

Lewat kehadiran fitur baru ini, pengguna Twitter, khususnya pengguna Twitter Blue bisa mengirimkan keresahan atau opininya dalam bentuk twit dengan lebih komprehensif, tanpa harus mengkhawatirkan jumlah kata yang ditulis seperti dulu.

Karena pembaruan ini hanya berlaku untuk pelanggan Twitter Blue, pengguna Twitter "reguler" tetap hanya bisa mengunggah twit sepanjang 280 karakter.

Update jumlah karakter di Twitter ini diumumkan hampir bersamaan dengan rencana pemilik Twitter, Elon Musk, yang mengatakan bahwa kreator dapat memonetisasi twitnya. Twitter juga  menawarkan opsi langganan kepada pengikut (followers) untuk mendatangkan pundi-pundi uang kepada kreator.

Jadi, selama 12 bulan ke depan, kreator akan menerima komisi sebesar 70 persen dari keuntungan yang didapatkan.

Musk menjelaskan 30 persen yang dipotong bakal dipakai untuk membayar Apple/Google, menyesuaikan perangkat yang dipakai pengguna untuk berlangganan (Android atau iOS).

Dilansir KompasTekno dari Tech Crunch, Sabtu (15/4/2023), Google/Apple pada dasarnya "hanya" membebankan pajak sebesar 15 persen

Tidak diketahui alasan Musk menyebut pemotongan pajak Google/Apple menjadi 30 persen. Dalam twit yang sama, Musk menyebut Twitter tidak akan mengambil sepeserpun dari program berlangganan untuk sementara waktu.

Baca juga: Twitter Inc. Sudah Tak Ada Lagi, Diganti X Corp.

Persyaratan menjadi kreator

Dari penjelasan Twitter, kreator dapat menawarkan beberapa opsi biaya langganan mulai dari 2,99 dollar AS hingga 9,99 dollar AS atau setara dengan Rp 43.983 hingga Rp 146.953 (estimasi kurs hari ini Rp 14.710) kepada followers-nya.

Sementara itu, persyaratan untuk menjadi kreator di Twitter antara lain pengguna berusia minimal 18 tahun, memiliki minimal 10.000 followers atau pengguna aktif, dan sudah mengirimkan twit sebanyak 25 kali dalam kurun waktu sebulan (30 hari).

Jika kreator mampu memenuhi persyarakat tersebut, ia diperbolehkan untuk menjadi kreator dan mencari pundi-pundi uang di Twitter. Kendati demikian, fitur monetisasi konten ini baru tersedia di wilayah Amerika Serikat (AS) saja, setidaknya untuk saat ini.

Artinya, kreator di luar AS, seperti Indonesia belum kebagian fitur tersebut. Namun, Musk mengungkapkan bahwa Twitter tengah memperluas fitur ini agar bisa diakses negara-negara lain.

Rebranding fitur Super Follows

Cara berlangganan lewat fitur Super Follows.Twitter Cara berlangganan lewat fitur Super Follows.

Fitur monetisasi terbaru Twitter disebut sebagai rebranding dari fitur Super Follows yang sudah diperkenalkan pada 2021 lalu. Super Follows sama-sama memungkinkan pengguna memonetisasi akunnya untuk mendapatkan uang.

Baca juga: Ingin Transparan, Twitter Umbar Kode Sumber Perusahaan ke Publik

Kreator yang memenuhi syarat juga dapat mematok harga langganan kepada para followers untuk mengakses konten eksklusif. Bahkan, opsi harga yang ditawarkan juga serupa dengan fitur monetisasi versi Elon Musk.

Cara kerja dari monetisasi ini adalah kreator bisa menghasilkan uang dari berbagai iklan yang ditampilkan di Twitter.

Namun, perlu digarisbawahi hanya konten kreator yang terdaftar dalam program Twitter Blue saja yang bisa mendapatkan uang dari Twitter. Artinya, pengguna gratisan tidak dapat mendaftarkan diri sebagai kreator.

Biaya berlangganan Twitter Blue di Indonesia berbeda-beda menyesuaikan platform yang dipakai pengguna untuk mendaftar. Di Twitter versi web, langganan Twitter Blue dibanderol Rp 120.000 per bulan atau Rp 1,25 juta per tahun.

Sementara di aplikasi Twitter mobile, Twitter Blue menawarkan opsi harga yang lebih mahal, yakni Rp 165.00 per bulan. Apabila tertarik untuk berlangganan Twitter Blue, bisa baca artikel berjudul "Twitter Blue Resmi di Indonesia, Harga Langganan mulai Rp 120.000 Per Bulan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com