KOMPAS.com - Platform penyimpanan cloud dan berbagi file, Dropbox, menambah daftar panjang perusahaan teknologi yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.
Dropbox memangkas 16 persen dari total keseluruhan karyawan atau setara dengan 500 pekerja.
Pengumuman pemangkasan tersebut diumumkan dalam memo internal perusahaan yang ditulis oleh CEO dan Co-founder Dropbox, Drew Houston, Kamis (27/4/2023).
Houston menyebut ada dua faktor penting yang mendorong perusahaan melakukan PHK. Alasan pertama adalah Dropbox dilaporkan mengalami perlambatan pertumbuhan.
Baca juga: Clubhouse PHK Lebih dari Separuh Karyawan
Padahal, sebagaimana dilansir KompasTekno dari Tech Crunch, Jumat (28/4/2023), Dropbox dilaporkan tidak mengalami kerugian, alias memiliki pendapatan yang positif.
“Bisnis kami menguntungkan, (tetapi) pertumbuhan kami melambat. Bagian ini disebabkan oleh pendewasaan dari bisnis kami yang ada. Namun, baru-baru ini, penurunan ekonomi tengah memberi tekanan kepada pelanggan, lalu berimbas pada bisnis kami,” ujar Houston.
“Akibatnya, beberapa investasi yang biasanya bisa memberi untung kepada perusahaan, tidak lagi dianggap (memiliki nilai) keberlanjutan,” lanjutnya.
Lalu, alasan yang kedua yang disampaikan cukup menarik. Houston menyinggung masalah perkembangan teknologi AI (Artificial Intelligence/kecerdasan buatan) yang dinilai menjadi penyebab perusahaan melakukan PHK.
“(Alasan) kedua, lebih kepada akibatnya. Era komputasi AI akhirnya sampai. Kami percaya selama beberapa tahun ini AI dapat memberikan kami kekuatan super dan mengubah pekerjaan sepenuhnya,” jelas Houston.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.