Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Mantan Bos Google Menyuarakan Keresahan Terhadap AI

Kompas.com - 29/05/2023, 12:06 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber CNBC

Musk menjelaskan bahwa teknologi ini bisa berbahaya apabila digunakan secara sewenang-wenang tanpa ada regulasi yang mengatur.

CEO Google dan Alphabet, Sundar Pichai berpendapat bahwa keberadaan AI berpotensi menggantikan sejumlah pekerjaan manusia, seperti penulis, akuntan, arsitek, dan bahkan insinyur software itu sendiri.

AI juga membuat skala disinformasi menjadi lebih besar sehingga masyarakat harus bersiap untuk menghadapinya.

Poin yang serupa juga dibahas oleh bapak kecerdasan buatan (The Godfather of AI), Dr. Geoffrey Hinton.

Baca juga: Pakai AI untuk Bikin Lagu Palsu, Penipu Ini Raup Ratusan Juta Rupiah

Sosok yang pernah bekerja di Google selama beberapa dekade ini bahkan mengatakan bahwa AI bisa menimbulkan dampak yang lebih parah daripada perubahan iklim.

Sebab, solusi untuk menanggulangi perubahan iklim lebih mudah ketimbang solusi untuk menghentikan ancaman AI.

"Perubahan iklim lebih mudah ditanggulangi karena solusinya simpel, yaitu berhenti membakar karbon. Lama-kelamaan, masalah ini akan selesai," ungkap Hinton.

"Hal ini berbeda dengan kecerdasan buatan. Tidak ada cara yang jelas untuk menanggulangi masalah AI," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com