Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adobe Photoshop Punya Fitur Edit Foto Pakai AI, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Kompas.com - 06/06/2023, 15:02 WIB
Caroline Saskia,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Adobe memperkenalkan fitur baru Generative Fill untuk aplikasi edit foto Photoshop. Fitur anyar tersebut mengandalkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligenc (AI).

Fitur ini memungkinkan pengguna mengedit gambar dengan lebih cepat. Dengan fitur ini, pengguna cukup mengetik teks dengan kata kunci tertentu untuk menambah atau menghapus objek dalam gambar.

Fitur tersebut disampaikan oleh perusahaan melalui kicauan di Twitter dengan handles @Adobe. Kendati demikian, fitur berteknologi AI tersebut masih dalam versi beta. Artinya, fitur baru itu masih dalam tahap uji coba ke sebagian pengguna.

“Anda punya pertanyaan, kami punya jawaban! Pelajar seluruh hal tentang (fitur) Generative Fill melalui fitur AI terbaru di #Photoshop (beta) dan #AdobeFirefly,” tulis Adobe.

Walau masih dalam versi beta, pengguna yang sudah memperbarui (update) Adobe Photoshop ke versi terbaru dapat menjajal fitur edit foto AI secara cuma-cuma. Pengguna akan diminta mengunduh aplikasi Photoshop (beta) secara terpisah untuk mencoba kebaruan tersebut.

Baca juga: Adobe Uji Coba Photoshop dan Illustrator Berbasis Web

Beberapa pengguna yang berkesempatan menjajal fitur AI ini pun mengunggah hasil editannya ke TikTok. Hasil foto yang dibagikan kerap menjadi perbincangan yang cukup ramai karena gambar yang di-edit tampak sangat mulus, realistis, dan mudah untuk dilakukan.

Sudah hadir di Indonesia

Fitur Generative Fill yang ada di Adobe Photoshop sudah bisa dijajal oleh pengguna IndonesiaKOMPAS.com/Caroline Saskia Tanoto Fitur Generative Fill yang ada di Adobe Photoshop sudah bisa dijajal oleh pengguna Indonesia

Pantauan KompasTekno, Selasa (6/6/2023) fitur ini sudah hadir di Indonesia. Perlu diketahui bahwa fitur ini baru tersedia untuk Photoshop desktop saja dan hanya bisa mendeteksi bahasa Inggris, setidaknya untuk saat ini.

Cara menggunakan dapat dimulai dengan mengeklik “Rectangular Marquee Tool” di taskbar samping aplikasi. Kemudian, pilih bagian dalam gambar yang ingin diganti atau ditambah dengan objek lain.

Setelah itu, Photoshop (beta) bakal menyuguhkan question box (kotak pertanyaan) yang bisa diisi pengguna. Kotak tersebut bisa diisi dengan ide desain berbasis teks.

Foto yang diuji coba adalah foto pendiri Microsoft. Bill Gates. Gambar yang dipakai menunjukkan Gates sedang berada di dalam ruangan, menggunakan swater ungu dengan kemeja di dalamnya. Pose di gambar menunjukkan Gates sedang melihat ke arah lain, bukan ke arah kamera.

Ilustrasi foto pendiri Microsoft, Bill Gates, yang digunakan sebagai uji coba fitur Generative Fill di Adobe Photoshop- Ilustrasi foto pendiri Microsoft, Bill Gates, yang digunakan sebagai uji coba fitur Generative Fill di Adobe Photoshop

KompasTekno pun mencoba memanipulasi gambar untuk menguji akurasi dan hasil editan AI. Sweater ungu Gates diganti menjadi warna biru, kacamata yang digunakan Gates diganti menjadi kacamata hitam.

Kemudian, di sisi kanan dan kirinya yang awalnya kosong, ditambah dengan dua sosok lain yang tidak diketahui identitasnya.

Baca juga: Beda Adobe Lightroom dengan Lightroom Classic untuk Fotografer Pemula

Kata kunci yang dimasukkan adalah “blue sweater”, “sun glasses”, “selfie with Bill Gates”, dan “put a Microsoft logo on the background”. Beberapa ide desain yang digunakan menampilkan gambar yang sesuai perintah.

Uji coba dan perbandingan hasil foto dari fitur Generative Fill di Adobe Photoshop. KompasTekno memanipulasi foto Bill Gates dengan mengganti warna baju dan menambah sosok orang anonim di sisi kanan dan kirinya (atas). KOMPAS.com/Caroline Saskia Tanoto Uji coba dan perbandingan hasil foto dari fitur Generative Fill di Adobe Photoshop. KompasTekno memanipulasi foto Bill Gates dengan mengganti warna baju dan menambah sosok orang anonim di sisi kanan dan kirinya (atas).

Hanya saja, saat ingin menambahkan sosok Steve Jobs, sistem AI mendeteksi adanya pelanggaran pedoman pengguna Adobe. Sistem AI juga tidak dapat mendeteksi permintaan logo Microsoft di belakang Gates.

Oleh karena itu, alternatif yang disuguhkan AI adalah menambah sosok wanita dan pria yang tidak diketahui identitasnya dan berdiri di sebelah kiri Gates. Keduanya tampak begitu realistis, seolah sedang berfoto bersama dengan Gates.

Sistem AI juga memberi beberapa opsi kepada pengguna untuk memilih hasil editan AI yang dilakukan. Saat mengganti baju Gates menjadi sweater biru, AI menyuguhkan tiga pilihan. Pengguna bisa memilih menyesuaikan kebutuhan. Berikut contohnya.

Hasil editan gambar Bill Gates menggunakan fitur Generative Fill di Adobe PhotoshopKOMPAS.com/Caroline Saskia Tanoto Hasil editan gambar Bill Gates menggunakan fitur Generative Fill di Adobe Photoshop
Pengalaman KompasTekno menjajal fitur generatif AI ini bisa dibilang sesuatu yang baru, unik, dan mengesankan. Berdasarkan hasil gambar di atas, dapat diketahui bahwa editan AI terbilang sangat mulus, realistis, tetapi di saat yang bersamaan bersifat manipulatif.

Jika tidak digunakan dengan bijak, fitur ini bisa saja jadi potensi untuk menyebarkan misinformasi ataupun disinformasi. Terlepas dari hal itu, bila pengguna tertarik menjajal kebaruan fitur ini, Anda dapat terlebih dulu meng-install Creative Cloud di desktop.

Kemudian, di bagian samping terdapat tulisan “Categories”. Klik bagian “Beta apps”. Di sana, Anda akan menemukan Photoshop (beta) dan klik install. Pastikan jaringan internet tempat Anda berada stabil.

Ketika aplikasi sudah selesai di-install, Photoshop (beta) bakal otomatis dibuka. Pengguna akan diberi sejumlah tutorial sebelum menjajal fitur AI.

AI mengancam desainer grafis?

Salah satu kreator dengan handles @zenzdesign mengunggah gambar di TikTok yang sudah diedit menggunakan fitur AI di Photoshop.

Video tersebut telah ditonton sebanyak 4,7 juta kali, disukai oleh 380 ribuan pengguna, disimpan sebanyak 50 ribu, dan dibagikan sebanyak 15 ribuan kali.

“Kehidupan seorang desainer sejak 2023. Masa depan akan terlihat seperti apa? Atau apakah kita masih akan (mengedit) sesuatu secara manual?” jelas kreator tersebut.

“Adobe Photoshop baru saja mengintegrasikan AI Firefly ke aplikasi Photoshop (beta), yang memungkinkan pengguna mengetik desain yang diinginkan hanya dalam bentuk kata. RIP Graphic Designer? Apa yang Anda pikirkan?" tambah kerator tersebut.

Dalam video yang diunggah, @zenzdesign menggunakan “Rectangular Marquee Tool” di taskbar bagian samping aplikasi. Kemudian, sang kreator menulis ide desain di kotak perintah AI yang berisi “a leopard eat a pepperoni pizza” (seekor macan tutul makan pizza pepperoni).

Klik “Generate”, tunggu sesaat, lalu sistem AI bakal langsung menampilkan gambar wajah macan tutul dari jarak dekat, closeup, sambil memakan pizza pepperoni.

Hasil gambar yang dihasilkan terbilang realistis. Jika dilihat secara sekilas, mungkin sebagian besar pengguna bakal ada yang memercayai bahwa seekor macan tutup benar-benar sedang memakan sepotong pizza pepeproni.

Baca juga: Peringatan dari Ahli, Risiko AI Setara Perang Nuklir

Tingginya tingkat akurasi AI dalam memanipulasi gambar kerap menimbulkan kekhawatirkan di kalangan pengguna, khususnya yang bekerja di bidang desain dan kreatif.

Kolom komentar dari video di atas dipenuhi dengan keresahan yang dirasakan pengguna. Kemunculan fitur AI di Adobe Photoshop disebut sangat mempermudah orang awam untuk menyunting, menambah, atau menghilangkan objek di aplikasi.

Sebelum ada fitur baru ini, hanya pengguna yang benar-benar ahli di bidang desain yang dimungkinkan mengedit gambar dengan hasil yang realistis.

Desain grafis ataupun profesi serupa lainnya kerap mengedit gambar secara manual dan butuh waktu yang sangat lama agar hasil fotonya bisa terlihat nyata.

Namun, kehadiran fitur edit foto berbasis AI secara tidak langsung menyadarkan mereka bahwa profesinya bisa digantikan oleh AI di masa mendatang.

Salah satu pengguna juga ada yang menyebut bahwa dirinya akan segera kehilangan pekerjaan. Komentar serupa lainnya menulis bahwa pekerjaan dari desain grafis tengah terancam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com