Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pelatih Chatbot AI Google Bard Frustrasi gara-gara Tekanan Kerja Tinggi

Kompas.com - 17/07/2023, 08:28 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Mengantisipasi hal tersebut, Google saat itu berencana berinvestasi dalam jumlah besar ke proyek yang didukung kecerdasan buatan (AI). Pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin bahkan sampai turun tangan dalam rencana ini. Hal ini menunjukkan bahwa Google juga merasa terancam dengan hadirnya ChatGPT.

Menurut laporan New York Times (NYTimes), Google gencar berupaya mengadopsi AI ke semua lini perusahaan. CEO Alphabet dan Google, Sundar Pichai juga meminta arahan dari Larry Page dan Sergey Brin terkait strateginya menghadapi ancaman semacam ChatGPT.

Padahal, kedua pendiri Google itu sudah bertahun-tahun tidak terlibat aktif dalam operasional perusahaan karena sudah dialihkan ke Pichai.

Baca juga: Pendiri Google Turun Gunung Lawan ChatGPT

Larry Page dan Sergey Brin kabarnya mengadakan beberapa pertemuan dengan para eksekutif Google pada Desember 2022atau setelah ChatGPT rilis, guna menyusun strategi AI dan menyetujui rencana untuk melibatkan lebih banyak fitur chatbot ke mesin pencarian Google.

Keduanya juga ikut berperan dalam merancang dan menyetujui rencana baru, mengajukan ide hingga mendiskusikan masalah ChatGPT.

AI sendiri sebenarnya bukan hal baru bagi Google. Namun, perusahaan yang berbasis di California, AS ini kerap menerapkan pendekatan AI yang konservatif dengan alasan khawatir merusak reputasi, sebagaimana dilansir KompasTekno dari TechSpot.

Nah, sejak hadirnya ChatGPT dengan kemampuan chatbot yang mengesankan, Google terdesak untuk berubah. Perubahan ini akhirnya dipamerkan Google dalam konferensi pengembang tahunan yang disebut "Google I/O" Mei lalu.

Dalam konferensi pengembang tersebut, Google memperkenalkan Bard sebagai chatbot AI berbasis language model bernama LaMDA (Language Model for Dialogue Applications) buatan Google.

Awalnya, Bard dirilis terbatas ke sejumlah pengguna di Amerika Serikat dan Inggris. Pengguna yang ingin mencoba lebih dulu, bisa melakukan pendaftaran.

Namun dalam waktu singkat Google menghapus daftar tunggunya, sehingga Bard bisa dicoba oleh semua pengguna di 180 negara termasuk Indonesia, India dan Jepang. Kini Bard bahkan sudah mendukung 40 bahasa baru termasuk bahasa Indonesia, dari semula hanya bahasa Inggris, Jepang dan Korea Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com