KOMPAS.com - Pengisian daya cepat alias fast charging sudah menjadi fitur lumrah di smartphone masa kini, mulai dari model flagship hingga entry level.
Namun, belum semua ponsel mendukung fast charging. Kalaupun tersedia, besarnya daya yang didukung untuk mengisi baterai bisa berbeda beda antar perangkat.
Baca juga: Fast Charging Ratusan Watt di Smartphone, Amankah?
Bagaimana cara mengetahui apabila perangakat di tangan Anda mendukung fast charging? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari XDA Developers.
Apabila tidak ada di daftar spesifikasi, mungkin informasi menyangkut fast charging dan dukungan dayanya terdapat di overview atau highlight fitur-fitur unggulan dari perangkat yang bersangkutan.
Baca juga: Apakah iPhone Bisa Dicas Semalaman? Begini Penjelasannya
Beberapa vendor biasanya mencantumkan fitur-fitur ponsel di kemasan. Keterangan ini bisa ditemukan di bagian belakang atau sisi-sisi samping kotak.
Aksesori charger yang terdapat di kemasan juga dapat memberikan indikasi karena biasanya keluaran dayanya disesuaikan dengan dukungan fast charging ponsel.
Istilah dan simbol fast charging yang ditampilkan bisa berbeda-beda karena standar protokol pengisian daya cepat yang didukung juga dapat berlainan antar perangkat.
Masing-masing vendor memiliki standar fast charging sendiri, misalnya Samsung dengan Super Fast Charge, Oppo dengan VOOC, Huawei dengan SuperCharge, dan OnePlus dengan Warp Charge. Ada juga standar yang bersifat universal seperti USB Power Delivery (PD) dan Qualcomm Quick Charge.
Yang perlu diingat, ponsel Anda mungkin mendukung beberapa protokol fast charging sekaligus. Jadi ada kemungkinan kecepatan fast charging-nya berbeda-beda, atau malah tidak muncul sama sekali, tergantung dari charger yang digunakan.
Sesuai namanya, Ampere akan menampilkan besaran arus daya listrik yang digunakan oleh ponsel ketika melakukan charging. Kecepatan charging standar USB (5V) biasanya berkisar antara 0,5 A (500 mA) hingga 2A.
Baca juga: Cara Mengecas Laptop yang Benar agar Baterai Tak Mudah Rusak
Lebih dari itu bisa dikategorikan sebagai fast charging Meskipun, beberapa protokol juga bervariasi dengan menggunakan arus kecil dan voltase besar. Seperti Quick Charge 3.0 dengan voltase 3,6-12 V dan arus 1,5-3 A.
Dalam contoh di bawah, Anda bisa melihat perbedaan arus daya yang digunakan oleh ponsel Poco F5 ketika melakukan charging dengan charger standar USB, charger Quick Charge 3.0, dan charger 67 watt bawaan.
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah besarnya daya yang bisa digunakan ponsel dalam melakukan pengisian daya cepat ditentukan oleh tiga hal sebagai berikut:
Jika ketiga hal di atas sudah sinkron, Anda bisa melakukan fast charging dengan kecepatan maksimal yang didukung ponsel. Cara termudah untuk memastikan ketiganya matching adalah dengan menggunakan charger dan kabel bawaan dari kemasan ponsel.
Baca juga: Apakah Boleh Cas HP Sampai 100 Persen? Begini Penjelasannya
Anda juga masih bisa melakukan fast charging dengan charger dan kabel pihak ketiga yang tidak sesuai spesifikasi maksimal, namun pengisian dayanya mungkin akan turun sesuai dengan kecepatan terendah dari ketiga komponen tersebut.
Misalnya, jika ponsel mendukung charging 67 watt, sementara charger hanya sanggup 18 watt, maka pengisian daya akan dilakukan dengan kecepatan 18 watt.
Baca juga: 12 Tips Hemat Baterai HP