Nvidia diyakini meraup untung besar dari GPU H100 yang dipakai untuk menopang kerja AI.
Menurut data firma konsultasi finansial Raymond James, penulis senior Barron's Tae Kim mengatakan bahwa GPU H100 Nvidia membutuhkan ongkos produksi mulai 3.320 dollar AS (sekitar Rp 51 juta).
Nvidia menjual seri GPU H100 dengan harga ritel 25.000-30.000 dollar AS (sekitar Rp 383 juta-Rp 460 juta). Artinya, pabrikan tersebut mengambil untung hampir 10 kali lipat atau 1.000 persen dari tiap unit H100 yang terjual.
A pretty technical post on H100 supply demand and AI competitive moat details got nearly 300,000 views. ???? https://t.co/v31ftSosxq
— tae kim (@firstadopter) August 16, 2023
Prediksi biaya dari Raymond James didasarkan pada biaya chip dan komponen lain di board GPU H100. Tidak diketahui seberapa jauh analisisnya. Tak ada rincian biaya komponen atau Bill of Materials (BoM) pula.
Baca juga: Terungkap, Keuntungan Fantastis Nvidia dari GPU H100 yang Dijual Rp 300 Jutaan
Boleh jadi prediksi tersebut hanya perkiraan kasar untuk ongkos manufaktur hardware saja. Masih ada biaya-biaya lain seperti riset dan pengembangan, serta aftersales (purna jual) sehingga profit sebenarnya yang didapatkan oleh Nvidia bisa saja lebih kecil, atau lebih besar.
Ke depan, Nvidia berencana menjual 550.000 unit GPU H100 pada 2023. Analis memperkirakan Nvidia bisa mendulang pendapatan senilai 300 miliar dollar AS (Rp 4.591 trilliun) dari bisnis AI pada 2027.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.