Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Terus-terusan Colok Charger ke Laptop, Begini Cara Mengecas yang Benar

Kompas.com - Diperbarui 03/09/2023, 10:43 WIB
Oik Yusuf,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber PCWorld

KOMPAS.com - Apakah Anda termasuk pengguna laptop yang selalu menancapkan charger selagi bekerja di kantor atau di rumah? Cara ini memang praktis karena baterai jadi terus terisi penuh, tapi sebaiknya dihindari.

Untuk laptop lawas, alasannya jelas karena ada risiko overcharging baterai. Terus menerus menggunakan charger pun bisa merusak baterai, apalagi kalau baterainya memang sudah tua.

Laptop modern sudah lebih pintar karena hanya akan mengecas sedikit demi sedikit kalau kapasitasnya turun (trickle charging) dan memakai daya dari charger -bukan baterai- ketika terhubung.

Baca juga: 6 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Cas HP, Perhatikan biar Baterai Awet

Meskipun begitu, terus menerus laptop laptop baru pun sebenarnya tak baik untuk kesehatan baterai. Ada dua sebabnya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari PCWorld.

Voltase dan panas mempengaruhi umur baterai laptop

Baterai lithium mengalami kenaikan voltase seiring dengan kenaikan isi kapasitasnya. Semakin banyak terisi, voltase juga semakin tinggi. Voltase mempengaruhi proses penuaan secara kimiawi alias chemical aging.

Laju chemical aging berbeda-beda tergantung voltase, namun paling cepat terjadi apabila baterai sedang berada di voltase terendah (kapasitasnya hampir habis) dan voltase tertinggi (kapasitasnya terisi penuh).

Dengan kata lain, terlalu sering mengisi baterai lithium sampai penuh atau membiarkannya sampai nyaris kosong bisa memperpendek umur baterai.

Demikian pula apabila Anda terus menerus menancapkan laptop ke charger sehingga kapasitasnya tak pernah turun dari 100 persen, maka baterai akan selalu dalam kondisi "stres" di mana voltase tinggi dan proses penuaan kimiawi berlangsung cepat.

Baca juga: 20 Aplikasi di Smartphone yang Paling Boros Baterai

Persoalan kedua adalah panas yang ikut mempengaruhi penuaan baterai. Baterai lithium secara alami akan kehilangan kapasitas dayanya sedikit demi sedikit, bahkan ketika sama sekali tidak dipakai.

Apabila terus menerus terhubung ke charger, baterai akan selalu diisi kembali begitu kapasitasnya sedikit turun (trickle charging). Ini akan membuat baterai selalu hangat dan berkontribusi mempercepat proses aging.

Apalagi kalau selagi terhubung ke charger laptop juga dipakai secara aktif. Suhu perangkat -termasuk baterai- pun akan ikut meningkat.

Suhu terlalu dingin pun tidak baik untuk baterai lithium. Idealnya, suhu baterai dijaga antara 10 hingga 40 derajat celsius. Hindari pula paparan sinar matahari yang langsung mengenai perangkat.

Cara mengecas laptop dengan aman

Baterai lithium idealnya dijaga agar jangan sampai benar-benar kosong atau penuh, pada kisaran 30-70 persen dari kapasitas maksimum.

Anda bisa mengecas laptop sampai rentang tersebut, lalu mematikan laptop dan melepas baterainya sebelum dihubungkan lagi ke charger jika memungkinkan.

Bagaimana dengan laptop yang baterainya tak bisa dilepas? Bolak-balik mencabut dan menancapkan charger tentu tidak praktis, apalagi baterai lithium memiliki charging cycle terbatas yang akan mempengaruhi kapasitas apabila sudah lewat.

Dalam kasus ini, pengguna laptop Windows bisa memanfaatkan fitur Smart Charging yang akan membatasi pengecasan sehingga tidak sampai 100 persen untuk memperpanjang umur baterai.

Baca juga: Cara Cek Battery Health iPhone, Penting buat Mengetahui Kondisi Baterai

Keterangan cara memakai Smart Charging bisa dilihat di situs Microsoft di tautan berikut atau di situs web masing-masing pabrikan laptop.

Untuk pengguna MacBook, Apple pun menyediakan panduan cara memaksimalkan umur baterai yang bisa dilihat di tautan ini.

Satu hal lagi yang bisa membantu adalah jangan gunakan charger palsu atau abal-abal, seperti misalnya charger MagSafe MacBook yang banyak beredar imitasinya.

Sebab, charger abal-abal memiliki kualitas komponennya lebih rendah sehingga kualitas keluaran listriknya pun buruk dan bisa merusak baterai, di samping ada bahaya korslet dan terbakar.

Apabila laptop Anda bisa di-charge dengan charger non-bawaan, misalnya via USB C, pakailah charger dan kabel berkualitas tinggi dengan rating output daya yang sesuai dengan kebutuhan laptop.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com