Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meta dan LG Mau Bikin Headset AR Murah, Pesaing Apple Vision Pro?

Kompas.com - 05/09/2023, 18:01 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber wccftech

KOMPAS.com - Meta, induk perusahaan Facebook, WhatsApp, dan Instagram, dikabarkan sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan teknologi asal Korea Selatan, LG untuk merancang perangkat mixed reality (realitas campuran).

Konon, perangkat ini akan menjadi penantang headset Augmented Reality (AR) Apple Vision Pro, namun harganya bakal dibuat lebih murah dari headset AR Apple.

Menurut perusahaan sekuritas kenamaan Korea, NH Investment & Securities, headset kolaborasi Meta dan LG ini kemungkinan dibanderol sekitar 2.000 dollar AS atau setara sekitar Rp 30 juta.

Sebagai perbandingan, headset AR Apple Vision Pro dibanderol dengan harga tertinggi 3.499 dollar AS (Rp 53 juta). Dalam kemitraan ini, LG kabarnya akan berperan sebagai pemasok layar headset AR Meta.

Menurut laporan outlet media Korea Selatan, Maekyung, headset AR Meta nantinya juga akan diberi embel-embel "Pro" seperti Vision Pro. Alih-alih menjadi perangkat dengan seri baru, headset premium Meta itu kabarnya akan hadir dalam lini seri Quest.

Jadi, kemungkinan perangkat tersebut akan diberi nama Quest 4 Pro, mengingat Quest 3 sudah dirlis pada Juni lalu.

Baca juga: Bukti Headset AR Apple Vision Pro Sudah Dirancang sejak 16 Tahun Lalu

Perangkat ini kabarnya akan dirilis sekitar tahun 2025 mendatang. Sebelum meluncurkan Quest 4 Pro, Meta kabarnya akan lebih dulu menghadirkan headset serupa versi murah pada tahun 2024. Harganya ditaksir 200 dollar AS atau sekitar Rp 3 jutaan. Baru setelah itu, Meta akan mengumumkan Meta Quest 4 Pro, tetapi harganya belum terungkap.

Jauh sebelum kabar kemitraan LG dengan Meta mencuat, perusahaan asal Korea Selatan itu sudah mengajukan paten tentang headset mixed reality pada tahun 2019, dihimpun KompasTekno dari Wccftech, Selasa (5/9/2023).

Sejak saat itu, LG juga disebut terus melakukan penelitian dan pengembangan terkait perangkat tersebut.

Kendati demikian, belum diketahui apakah paten itu terkait dengan headset AR premium yang akan dikembangkan bersama Meta atau tidak.

Adapun Meta sudah beberapa kali menghadirkan headset virtual reality (VR) melalui lini seri Quest. Terbaru, Meta meluncurkan Quest 3 pada awal Juni lalu.

Baca juga: Meta Bikin Layanan Langganan Game VR Quest Plus, Ini Harganya

Meta Quest 3 

CEO Meta Mark Zuckerberg memakai headset VR Meta Quest 3.TheVerge CEO Meta Mark Zuckerberg memakai headset VR Meta Quest 3.

Meta Quest 3 merupakan penerus dari VR Oculus Quest 2 yang sudah meluncur pada 2020 lalu.

Sebagai perangkat VR, Meta Quest 3 mengandalkan kartu pengolah grafis (GPU) yang kinerjanya mengalami peningkatan dua kali lipat dibanding GPU di Meta Quest 2.

Untuk meningkatkan kualitas gambar dalam perangkat VR, Meta Quest 3 juga dilengkapi fitur passthrough full color beresolusi tinggi. Fitur ini memungkinkan pengguna melihat warna dari ruang fisik di sekitar mereka melalui kamera eksternal.

Baca juga: Headset VR Meta Quest 3 Meluncur, Harganya Rp 7 Jutaan

Hal tersebut dimungkinkan karena headset VR dapat menggabungkan elemen AR dari dunia nyata. CEO Meta, Mark Zuckerberg mengatakan Meta Quest 3 menjadi perangkat pertama yang dilengkapi realitas campuran warna beresolusi tinggi.

Meta juga merombak aspek desain Quest 3. Headset VR ini diklaim 40 persen lebih tipis dari pendahulunya. Selain itu, Meta melakukan desain ulang terhadap alat pengontrolnya yang diklaim lebih ringkas dan egornomis.

Meta Quest 3 dibanderol seharga 499,99 dollar AS atau setara Rp 7,6 jutaan untuk varian 128 GB. Perangkat VR ini bakal tersedia di seluruh negara yang sudah mendukung Meta Quest series pada September—November 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com