Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Jutaan Gen Z Ingin Orangtua Lacak Lokasi Mereka

Kompas.com - 25/10/2023, 11:00 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

“Jika sesuatu terjadi padaku, aku pikir itu akan sangat bermanfaat bagi orangtua saya untuk mengetahui titik lokasi terakhir saya,” jelas remaja bernama Emerry Littigs kepada The Wall Street Journal.

Baca juga: Google Maps Luncurkan Fitur Immersive View dan Notifikasi Berbagi Lokasi

Seorang remaja lain yang sudah duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), Larken Hendricks, juga mengatakan hal serupa. Ia senang mengetahui orangtuanya dapat langsung melacak keberadaannya, jika sesuatu yang tidak baik tengah menimpa dirinya.

Larken punya kebiasaan berbagi lokasi saat dirinya tengah berada di luar kota. Dua saudara laki-lakinya yang berusia lebih kecil masing-masing berusia 9 tahun hingga 12 tahun itu juga sudah mulai menggunakan aplikasi pelacak lokasi.

“Menjadi seorang wanita muda yang berkuliah di luar kota menimbulkan berbagai macam kekhawatiran. Saya selalu memberitahu lokasi saya kepada ibu,” ungkap Larken.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa generasi-Z memiliki tingkat kekhawatiran yang cukup tinggi, terlebih saat berada jauh di luar jangkauan orangtua mereka.

Menurut psikologis dan penulis Dr. Michele Borba, rasa khawatir yang kian meningkat punya peran penting dalam kasus ini. Masa pertumbuhan generasi-Z memunculkan krisis mental sejak kemunculan pandemi Covid-19, kemudahan mengakses media sosial, dan memantau berita di media arus utama selama 24 jam.

Berbagai macam kasus, bencana, penyakit, dan hiruk-pikuk kondisi dunia menimbulkan rasa khawatir yang berdampak pada kesehatan mental. Generasi-Z tumbuh erat dengan teknologi dan gadget di sekitar mereka, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Wall Street Journal, Rabu (25/10/2023).

Ambil contoh. Selama di rumah, kasus Covid-19 membanjiri media sosial dan media arus utama selama 24 jam nonstop. Sebagian besar dari mereka banyak yang terpapar dengan berita-berita serupa hingga menimbulkan rasa takut, butuh keamanan dan kenyamanan dari orang terdekat mereka, yakni orangtua.

“Gejolak masa remaja generasi-Z menimbulkan krisis mental yang diperparah oleh pandemi Covid-19, media sosial dan siklus berita 24 jam,” jelas Michelle.

Maka dari itu, munculah kebiasaan baru, salah satunya berbagi lokasi dengan orangtua mereja. Dengan kebiasaan ini, timbul rasa aman walau jauh dari rumah, jauh dari orangtua atau orang terdekat.

“Selama masa yang tidak pasti, generasi ini telah mendambakan adanya penambahan lapisan keamanan, berbagi lokasi mampu menawarkan hal tersebut. Sebagai aktivis generasi, secara alami mereka mengambil pendekatan proaktif, seperti berbagi lokasi untuk memastikan kesejahteraan rekan-rekan mereka,” tutup Michelle.

Jika Anda tertarik menilik survei Life360 lebih lengkapnya, bisa klik tautan berikut ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com