Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Dipecat, Ratusan Karyawan OpenAI Ancam Bedol Desa ke Microsoft

Kompas.com - Diperbarui 22/11/2023, 08:50 WIB
Caroline Saskia,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber The Verge


KOMPAS.com
- Pendiri sekaligus CEO OpenAI Sam Altman dipecat dadakan dari jabatannya oleh dewan direksi perusahaan pada Jumat lalu.

Beberapa jam setelah Altman dipecat, co-founder Open AI Greg Brockman mengundurkan diri. Lalu, pada Senin pekan ini, Altman direkrut oleh Microsoft sebagai kepala tim peneliti kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence) di raksasa software tersebut.

Pemecatan Altman menimbulkan reaksi di kalangan karyawan OpenAI. Mereka mengancam untuk resign secara massal sebagai bentuk protes karena tidak setuju dengan langkah direksi itu.

Jurnalis teknologi Kara Swisher memperoleh salinan surat yang dikirim perwakilan karyawan OpenAI ke direksi. Di dalamnya, para karyawan menyatakan kecewa atas sikap direksi memberhentikan Altman yang dipandang bertentangan dengan kepentingan perusahaan.


Baca juga: Profil Sam Altman, Bos ChatGPT yang Dipecat OpenAI dan Pemegang Golden Visa RI

Terlebih, sikap itu kembali terulang ketika dewan direksi mencopot CEO sementara, Mira Murati, dalam waktu hanya dua hari setelah mulai menjabat. 

“Tindakan Anda secara jelas menunjukkan bahwa Anda tidak mempu mengawasi OpenAI. Kami tidak dapat bekerja untuk atau dengan orang-orang yang tidak memiliki kompetensi, penilaian, dan kepedulian terhadap misi dan karyawan kami,” bunyi surat tersebut.

Para karyawan OpenAI pun mengancam akan ramai-ramai resign. Mereka yang berniat mundur mencantumkan tanda tangannya. Swisher mengatakan ada lebih ada lebih dari 500 tanda tangan di surat tersebut, sementara jumlah karyawan OpenAI sekitar 770 orang.

Belakangan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Selasa (21/11/2023), jumlah tanda tangan telah meningkat menjadi 650.

Bos dan anak buah ramai-ramai pindah ke Microsoft

Dalam suratnya, para karyawan OpenAI yang mengancam mundur juga mengatakan bahwa mereka akan bergabung ke unit baru di Microsoft yang dipimpin oleh Altman dan Brockman.

Menurut mereka, Microsoft berjanji bakal menampung para karyawan OpenAI di tim "riset AI tingkat advanced" yang baru dibentuk. Altman diketahui telah didapuk sebagai pimpinannya, hanya dalam beberapa hari setelah ditendang dari OpenAI.

Kabar bergabungnya Altman ke Microsoft diumumkan oleh CEO Microsoft Satya Nadella dalam sebuah posting di X (Twitter), Senin kemarin. Selain Altman, Brockman juga ikut direkrut oleh raksasa software itu.

Baca juga: Sam Altman Ex-Bos ChatGPT Gabung Microsoft, Setelah Dipecat OpenAI

"Kami sangat gembira menyampaikan bahwa Sam Altman dan Greg Brockman, bersama rekan-rekannya, akan bergabung dengan Microsoft untuk memimpin tim peneliti AI tingkat lanjut yang baru," tulis Nadella.


Apabila nanti ratusan karyawan OpenAI benar-benar pindah ke unit baru sesuai yang dijanjikan Microsoft, jadilah mereka seperti "bedol desa". Bos dan anak buahnya kembali berlabuh di tempat yang sama.

Microsoft sebenarnya adalah salah satu mitra dan investor terpenting OpenAI. Kolaborasi keduanya sudah dimulai sejak 2019, jauh sebelum booming AI ChatGPT. Ketika itu, Microsoft mengucurkan dana 1 miliar dollar AS untuk mengembangkan cloud server bersama OpenAI.

Nadella mengatakan, meskipun mantan pimpinan OpenAI telah bergabung ke Microsoft, perusahaanya akan tetap melanjutkan kemitraan dengan OpenAI.

"Kami tetap berkomitmen pada kemitraan kami dengan Open AI dan yakin dengan peta jalan produk kami, kemampuan kami untuk terus berinovasi sesuai dengan semua yang kami umumkan di Microsoft Ignite, serta terus mendukung pelanggan dan mitra," imbuh Nadella.

Sebelumnya, hanya sepekan sebelum mendirikan "advanced AI research team" yang dipimpin Altman, Microsoft telah mengumumkan chip AI buatannya sendiri.

Alasan direksi OpenAI memecat Sam Altman

Menurut pengumuman di blog resmi OpenAI, pemecatan terhadap bos OpenAI itu disebabkan oleh Altman yang dianggap tidak selalu terbuka dalam berkomunikasi dengan direksi OpenAI.

Pernyataan tersebut tak dirinci lebih lanjut sehingga tidak diketahui apa persisnya yang membuat CEO OpenAI itu dianggap kurang transparan.

Yang jelas, dewan direksi OpenAI menganggap sikap tersebut menghambat kemampuan mereka melihat kinerja Altman secara keseluruhan, berikut tanggung jawab yang diembannya sebagai CEO.

Baca juga: OpenAI Ungkap Alasan Sam Altman Dipecat dari Jabatan CEO

"Namun, kami juga percaya bahwa perubahan kepemimpinan perlu supaya OpenAI bisa berkembang ke arah yang lebih baik, serta bisa menerapkan AI yang berguna bagi umat manusia," kata dewan direksi, dikutip KompasTekno dari OpenAI.com, Senin (20/11/2023).

Berdasarkan kabar yang mencuat di internet, keputusan pemecatan dilakukan karena terdapat perbedaan pendapat antara CEO dan dewan direksi, terutama dengan Ilya Sutskever, salah satu pendiri dan kepala ilmuwan.

Perbedaan pendapat tersebut berpusat pada soal keamanan AI, laju perkembangan teknologi, dan komersialisasi perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com