Ada dua implementasi VRR dari Nvidia dan AMD.
HDR. Singkatan dari High Dynamic Range untuk menampilkan rentang warna dan tingkat kecerahan yang lebih luas. Memerlukan monitor HDR dan pengaktifan setting HDR di WIndows.
Ada sejumlah setting atau penjelasan fitur grafis terkait kinerja sistem yang bisa mempengaruhi kemulusan game atau kenyamanan bermain. Berikut ini di antaranya.
VRAM. Video Random Acceess Memory. Fungsinya mirip memori utama (RAM), hanya saja VRAM terdapat di kartu grafis dan memuat data yang akan diolah oleh GPU. Semakin tinggi resolusi dan setting grafis, semakin banyak pula VRAM yang terpakai.
Baca juga: Mengenal VRAM yang Penting untuk Game di PC dan Cara Mengoptimalkannya
Apabila pemakaian memori game melebihi VRAM yang tersedia, bisa muncul masalah seperti kinerja yang turun drastis atau stuttering.
Resizable BAR. Tiga huruf BAR merupakan kependekan dari Base Address Register, sebuah fitur bawaan dari interface PCIe untuk mengoptimalkan kinerja sistem.
Apabila diaktifkan di BIOS, Resizable BAR akan memungkinkan CPU mengakses VRAM secara keseluruhan sehingga menaikkan kinerja di banyak game.
SAM. Smart Access Memory, yakni Resizable BAR versi AMD yang meningkatkan performa saat pengguna memakai CPU (Ryzen) dan GPU (Radeon) bikinan AMD.
DirectStorage. Teknologi Microsoft yang mempercepat waktu loading game. Ikut mencakup GPU decompression yang memungkinkan GPU melakukan dekompresi file aset game saat sedang bermain, sehingga mengurangi transversal stutter.
Transversal stutter. Penurunan kinerja secara mendadak sebelum kembali normal. Biasanya tampak seperti gerakan yang terpatah atau game berhenti sesaat. Penyebabnya adalah karena game harus melakukan loading data sehingga proses rendering tersendat.
Shader compilation stutter. Jenis lain dari stutter yang disebabkan oleh proses kompilasi shader di GPU. Kebanyakan game modern biasanya mengomplasi shader di awal, sebelum game dimulai, untuk mencegah masalah ini.
Tidak ada yang sempurna, demikian juga dengan grafis game PC. Ada sejumlah artifak alias cacat tampilan yang bisa muncul, contohnya seperti berikut.
Aliasing. Pinggiran obyek-obyek tampak bergerigi karena efek piksel dari monitor. Biasa juga disebut sebagai "jaggy" atau "jagginess". Fitur anti-aliasing mengatasi gerigi dengan cara memburamkan deretan piksel di pinggiran obyek.
Ghosting. Bayangan di belakang obyek bergerak, biasanya bisa terjadi ketika menerapkan metode anti-aliasing TAA yang menggunakan data dari frame sebelumnya, atau di monitor yang memiliki response time pelan.
Shimmering. Efek di mana detil-detil halus di kejauhan tampak seperti berkedip. Umumnya muncul sebagai efek samping dari algoritma upscaling karena tidak ada informasi untuk merekonstruksi detil halus tersebut.
Baca juga: Dragons Dogma 2 Meluncur 22 Maret 2024, Jadi Game Termahal Capcom
Screen tearing. Saat dua atau lebih frame muncul sekaligus ketika proses refresh belum selesai dilakukan oleh monitor.
Akibatnya gambar-gambar ini tampak bertumpuk dan membuat tampilan game seakan "patah" atau "robek". Sebabnya frame rate jauh melebihi refresh rate dan bisa diatasi dengan V-Sync atau VRR agar frame rate dan refresh rate sinkron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.