Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Game "Marvel's Spider-Man 2" Diretas, Data Disebar di Internet

Kompas.com - 21/12/2023, 14:00 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Pengembang game superhero, Marvel's Spider-Man 2, Insomniac Games, menjadi korban peretasan ransomware oleh kelompok hacker bernama Rhysida pada Selasa (12/12/2023) lalu.

Akibatnya, sekitar 1,67 TB data perusahaan, yang memuat lebih dari 1,3 juta file disebar di internet.

Data tersebut mencakup bocoran video dan gambar game terbaru Insomniac Games, Marvel's Wolverine untuk konsol PlayStation 5 (PS5), data sensitif karyawan perusahaan, serta kontrak yang ditandatangani Marvel dan Sony untuk proyek game teranyarnya.

Terdapat pula rincian pengembangan game, penjualan, dan bujet pemasaran Insomniac Games, serta detail seputar permainan Insomniac Games yang belum diumumkan secara resmi.

Baca juga: Disney dan Marvel Umumkan Aneka Game Baru di D23 Expo 2022

Rhysida melakukan serangan ransomware kepada Insomniac Games. Ransomware itu sendiri merupakan jenis malicious software (malware) yang menyerang komputer korban dengan cara mengunci semua data di komputer tersebut.

Untuk mengembalikan data tersebut, biasanya korban harus mengikuti petunjuk seperti membayar uang. Hal ini berbahaya karena data pengguna bisa hilang jika mereka tidak membayar uang yang ditentukan.

Bagi developer game, data pengembangan game yang dikerjakan bisa hilang kecuali mereka memiliki backup file tersebut.

Saat itu, Rhysida mengancam Sony untuk membayarnya 50 Bitcoin atau setara 2 juta dollar AS (kira-kira Rp 31 miliar), dengan tenggat waktu pembayaran tujuh hari.

Sony kala itu mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki serangan peretasan, dan mengatakan bahwa divisi Sony lainnya tidak terkena dampak peretasan.

Baca juga: Rangkuman Review Game Marvels Spider-Man 2, dari Kritik hingga Skor Sempurna

Berselang tujuh hari kemudian, jutaan file sensitif Insomniac Games disebarkan Rhysida lewat situs darknet (situs yang hanya bisa diakses dengan software khusus, bukan mesin pencari seperti Google).

Meski disebar di darknet, data-data ini sudah disebarkan pula oleh warganet lewat media sosial X (dahulu Twitter), contohnya seperti bocoran video gameplay Marvel's Wolverine yang bisa dilihat di bawah ini.

Dalam video di atas, pengguna bisa melihat menu utama game Marvel's Wolverine, yang dilengkapi opsi tutorial dan berbagai area yang bisa dikunjungi.

Di sebuah level, terlihat Logan selaku karakter utama Wolverine menelusuri sebuah bangunan dalam sudut pandang ketiga (third person) ala Marvel's Spider-Man.

Karena masih berada di tahap pengembangan, masih banyak aspek dari game yang belum rampung, seperti antarmuka (UI), dialog, musik, dubbing suara, dan lain seterusnya.

Menurut bocoran Rhysida, Marvel's Wolverine nantinya akan dibagi menjadi tiga game, yakni Wolverine pertama yang meluncur paling lambat pada 1 September 2025, Wolverine 2 pada 31 Desember 2029, dan Wolverine 3 pada 31 Desember 2033.

Sony diperkirakan akan menghabiskan sekitar 120 juta dollar AS (sekitar Rp 1,08 triliun) untuk masing-masing judul Wolverine di atas.

Baca juga: 5 Jenis Ransomware yang Harus Diwaspadai dan Tips Perlindungannya

Selain Wolverine, Insomniac Games konon tengah mengembangkan Marvel's Venom : Lethal Protector yang meluncur tahun 2025, Marvel's Spider-Man 3 pada 2028, Ratchet and Clank terbaru pada 2029, dan judul baru (intellectual property/IP) pada 2031/2032.

Baik Spider-Man 2, Spider-Man 3, maupun Wolverine dikabarkan akan mendapatkan port di platform komputer (PC), sehingga tidak selamanya menjadi eksklusif di konsol PlayStation, sebagaimana dikutip KompasTekno dari The Verge, Kamis (21/12/2023).

Perlu dicatat bahwa berbagai tanggal rilis di atas bisa saja mengalami perubahan.

Sejauh ini, Insomniac Games dan Sony belum memberikan respons lanjutan terkait peretasan ini. Sementara itu, Rhysida mengatakan bahwa peretasan ini dilakukan murni karena urusan uang.

"Kami tahu bahwa developer pembuat game (seperti Insomniac Games) merupakan target yang mudah diserang," kata juru bicara grup Rhysida.

Bukan yang pertama

Ini bukan peretasan yang pertama di industri video game. Pada tahun 2020, studio game asal Jepang Capcom mengalami serangan kejahatan siber, yang membocorkan kehadiran game Dragon's Dogma 2, Street Fighter 6, dan Monster Hunter 6.

Tahun lalu, berbagai file video game open-world Grand Theft Auto 6 (GTA VI/GTA 6) dicuri dan dibocorkan lewat media sosial. Keseluruhan trailer pertama GTA 6 bahkan dibocorkan beberapa jam sebelum Rockstar Games merilis trailer resminya.

Selain Capcom dan Rockstar Games, beberapa developer yang menjadi korban peretasan mencakup CD Projekt Red selaku pengembang Cyberpunk 2077, Bandai Namco selaku publisher Elden Ring, dan Riot Games selaku pembuat League of Legends.

 

Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno.

Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a

Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com