Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toshiba Kini Jadi Perusahaan Swasta

Kompas.com - 24/12/2023, 13:03 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Produsen barang elektronik asal Jepang, Toshiba kini resmi menjadi perusahaan swasta atau tertutup (private company). Pasalnya, perusahaan yang didirikan pada 1875 itu kini tak terdaftar lagi di bursa saham Tokyo (Tokyo Stock Exchange).

Sebelumnya, Toshiba menjadi perusahaan publik atau perusahaan terbuka, dan terdaftar di Tokyo Stock Exchange sejak 1949. Artinya, ini mengakhiri era Toshiba sebagai perusahaan publik selama 74 tahun.

Dalam sebuah pernyataan, Toshiba berterima kasih kepada seluruh investor yang telah mendukung mereka selama menjadi perusahaan publik di bursa saham Tokyo.

"Kami sangat berterima kasih kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya atas pengertian dan dukungan mereka kepada manajemen Toshiba selama bertahun-tahun sejak kami terdaftar di bursa saham Tokyo," tulis Toshiba, dikutip KompasTekno dari TheGuardian, Kamis (21/12/2023).

Baca juga: Bisnis PC Toshiba Dijual ke Sharp Rp 499 Miliar

"Toshiba Group kini akan mengambil langkah besar menuju masa depan baru dengan pemilik baru,” tambah Toshiba.

Adapun pemilik baru Toshiba kini adalah sebuah konsorsium perusahaan Jepang yang bernama Japan Industrial Partners (JIP), yang tertarik membeli Toshiba sejak 2022 lalu. Pada 2023, JIP akhirnya mengirimkan proposal pembelian atas perusahaan elektronik asal Jepang tersebut.

JIP, yang menaungi perusahaan besar macam perusahaan keuangan Orix, perusahaan listrik Chubu Electric Power, dan pembuat chip Rohm, kabarnya membeli Toshiba senilai 14 miliar dollar AS atau sekitar Rp 217 triliun (kurs 1 dollar AS = Rp 15.521).

Banyak skandal dan masalah

Nah, keluarnya Toshiba dari bursa saham Tokyo tak lepas dari berbagai skandal dan permasalahan yang terjadi di bagian manajemen inti perusahaan tersebut sejak 2015 lalu. Beberapa masalah yang muncul meliputi korupsi, penipuan, penyuapan, dan lain sebagainya.

Aneka masalah internal ini membuat manajemen Toshiba bingung atas masa depan perusahaan mereka, mungkin supaya nama perusahaan tetap baik di mata publik.

Baca juga: Bisnis TV Toshiba Dijual ke Hisense Rp 1,5 Triliun

Berbagai opsi lantas muncul, seperti memecah Toshiba menjadi beberapa perusahaan kecil, hingga mengubah Toshiba menjadi perusahaan swasta, alih-alih publik.

Opsi kedua ini tampaknya menjadi pilihan Toshiba, dan kini perusahaan tersebut menjadi perusahaan swasta dimiliki sepenuhnya oleh JIP.

Belum bisa diketahui apa langkah Toshiba selanjutnya setelah dibeli JIP. Namun, Toshiba kabarnya nanti akan fokus di layanan digital yang bisa mendulang banyak uang.

Terkait perubahan status perusahaan Toshiba, hal ini kabarnya akan terus dipantau oleh pemerintah Jepang. Sebab, Toshiba merupakan raksasa elektronik yang konon memiliki lebih dari 100.000 karyawan.

Selain itu, beberapa proyek Toshiba juga penting lantaran berkaitan erat dengan pemerintah Jepang, terutama pada keamanan nasional negara tersebut. Sehingga, wajar saja apabila pemerintah Jepang akan terus mengawasi Toshiba dalam beberapa waktu ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelanggan YouTube Premium Bisa 'Skip' Bagian Video yang Jarang Ditonton

Pelanggan YouTube Premium Bisa "Skip" Bagian Video yang Jarang Ditonton

Software
Huawei Rilis TWS FreeClip Varian Beige, Harga Rp 3 Jutaan

Huawei Rilis TWS FreeClip Varian Beige, Harga Rp 3 Jutaan

Gadget
Waspada Aplikasi WhatsApp dan Instagram Palsu, Bisa Curi Data Pribadi

Waspada Aplikasi WhatsApp dan Instagram Palsu, Bisa Curi Data Pribadi

Software
Huawei MateBook X Pro 2024 Meluncur, Laptop yang Ramping dan Tangguh

Huawei MateBook X Pro 2024 Meluncur, Laptop yang Ramping dan Tangguh

Gadget
Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Meluncur di Asia, Harga Rp 2 Jutaan

Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Meluncur di Asia, Harga Rp 2 Jutaan

Gadget
4 Cara Membuat Link WhatsApp dengan Mudah buat Chat Langsung Tanpa Simpan Nomor

4 Cara Membuat Link WhatsApp dengan Mudah buat Chat Langsung Tanpa Simpan Nomor

e-Business
WD Perkenalkan SSD Eksternal SanDisk Desk Drive 8 TB

WD Perkenalkan SSD Eksternal SanDisk Desk Drive 8 TB

Hardware
Mengulik Kemampuan Fredrinn, Hero 'Tank' Mobile Legends yang Sering Dipasang Jadi 'Jungler'

Mengulik Kemampuan Fredrinn, Hero "Tank" Mobile Legends yang Sering Dipasang Jadi "Jungler"

Game
HP iQoo Z9 5G dan Z9x Rilis di Indonesia 21 Mei, Intip Spesifikasinya

HP iQoo Z9 5G dan Z9x Rilis di Indonesia 21 Mei, Intip Spesifikasinya

Gadget
HMD Siapkan 'HMD Arrow', HP Buatan Sendiri untuk Pasar India

HMD Siapkan "HMD Arrow", HP Buatan Sendiri untuk Pasar India

Gadget
Cara Kirim E-mail Gmail ke Banyak Alamat Sekaligus

Cara Kirim E-mail Gmail ke Banyak Alamat Sekaligus

Software
Microsoft Tutup 4 Studio Game, Termasuk Pembuat Game Populer 'Redfall'

Microsoft Tutup 4 Studio Game, Termasuk Pembuat Game Populer "Redfall"

e-Business
5 Konsol Game yang Tidak Laku di Pasar, Dua di Antaranya dari Nintendo

5 Konsol Game yang Tidak Laku di Pasar, Dua di Antaranya dari Nintendo

Game
Orang Terkaya Dunia Elon Musk Tak Hanya Jadi Bos Tesla dan SpaceX, Ini Bisnis Lainnya

Orang Terkaya Dunia Elon Musk Tak Hanya Jadi Bos Tesla dan SpaceX, Ini Bisnis Lainnya

e-Business
Wawancara Eksklusif Kompas.com dengan CEO Microsoft Satya Nadella, Ungkap Manfaat AI di Indonesia

Wawancara Eksklusif Kompas.com dengan CEO Microsoft Satya Nadella, Ungkap Manfaat AI di Indonesia

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com