Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HP Android Vs iPhone, Mana yang Lebih Banyak Pemakainya?

Kompas.com - 22/02/2024, 13:00 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

"iOS mulai mendapatkan momentum di pasar negara negara berkembang karena para konsumen sudah mulai bersedia membelanjakan uangnya lebih banyak untuk membeli iPhone, perangkat dengan nilai merek yang kuat," jelas Counterpoint.

Beda kondisi dari dua pasar sebelumnya, perangkat iOS, alias iPhone justru menguat dan mendominasi di wilayah Amerika Serikat. Pada kuartal III-2023, market share iOS tercatat 55 persen, sedangkan Android 45 persen.

HarmonyOS tumbuh

Tampilan punggung smartphone flaghship terbaru Huawei, yakni Huawei Mate 60 ProHuawei Tampilan punggung smartphone flaghship terbaru Huawei, yakni Huawei Mate 60 Pro

Seperti yang sudah disinggun sebelumnya, Counterpoint juga membandingkan perangkat dengan sistem operasi HarmonyOS. Namun, ketersediaan perangkat ini hanya tersedia untuk wilayah China saja. Perangkat yang menjalankan HarmonyOS merupakan perangkat bikinan Huawei.

Di Negeri Tirai Bambu itu, keberadaan perangkat HarmonyOS memang masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan Android ataupun iOS. Kendati begitu, HarmonyOS mengalami tren positif dari kuartal ke kuartal.

Baca juga: Huawei Umumkan HarmonyOS Next, Tidak Dukung APK Android

Pada kuartal IV-2021, tahun yang sama ketika Huawei mengumumkan Harmony OS akan mengganti sistem operasi Android bikinan Google, pangsa pasarnya di China tercatat masih 3 persen saja. Namun, pada kuartal-III 2023, market share-nya tumbuh 8 persen hingga menyentuh 13 persen pada kuartal III-2023 kemarin.

“HarmonyOS kerap mengalami peningkatan pangsa pasar karena (ada) basis pengguna smartphone Huawei yang setia di China. Hampir semua penjualan (perangkat Huawei) terjadi di Tiongkok,” ungkap Counterpoint.

Di sisi sebaliknya, keberadaan HarmonyOS di luar wilayah China mungkin kurang diminati. Sebab, perangkat yang mendukund sistem operasi HarmonyOS tidak lagi menjalankan aplikasi-aplikasi bikinan Google, alias Google Mobile Services (GMS).

Jika Anda penasaran menilik laporan Counterpoint Research lebih lanjut, bisa klik tautan berikut ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com