Jadi, tidak hanya HP, tablet, ataupun headset saja, pengguna pun dapat melacak lokasi dari kunci, dompet, dan bagasi lewat koneksi Bluetooth di masa mendatang.
Di saat yang bersamaan, Google juga akan mendukung fitur peringatan pelacak tidak dikenal di Android dan iOS.
“Supaya bisa membantu Anda melindungi pelacakan yang tidak diinginkan. Di tahun ini, nantikan juga tambahan tags Bluetooth dari eufy, Jio, Motorola, dan lainnya,” jelas Google lewat blog resminya.
Alat pelacakan seperti ini sejatinya rawan diretas oleh pelaku kejahatan. Makanya, Google merancang Find My Device untuk menghindari aksi mata-mata yang tidak diinginkan. Setiap data lokasi akan diamankan dan terlindungi sistem enkripsi ujung-ke-ujung (E2EE/end-to-end encryption).
“Ketika perangkat Anda terkoneksi dengan jaringan yang melaporkan lokasi tag Bluetooth, data akan dilindungi E2EE yang hanya dapat diakses oleh pemilik tag Bluetooth dan orang yang diberi akses melacaknya di aplikasi Find My Device,” jelas Google.
Artinya, hanya pemilik tag dan orang yang diberi akses saja yang dapat mendekripsi "kunci" keamanan tadi dan melihat titik lokasi tag. Lewat lapisan keamanan ini, Google mengklaim tidak dapat melihat, melacak, mendekripsi, ataupun menggunakan data lokasi.
Mengingat Find My Device merupakan aplikasi bikinan Google, fitur ini diatur secara default (bawaan) untuk meminta pengguna memakai akun Google saat ingin mengaktifkannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.