"Saya pikir dalam jangka panjang, memungkinkan untuk kami berinvestasi di Indonesia. Jadi pada kegiatan ini kami mengumumkan Starlink," kata Musk.
"Saya pikir saya akan memberikan pengumuman selanjutnya untuk kegiatan lain. Tapi saya pikir sangat memungkinkan untuk berinvestasi di Indonesia," imbuhnya.
Baca juga: Internet Starlink Ideal untuk Daerah Terpencil, Bagaimana di Perkotaan?
Sebelum diresmikan oleh Elon Musk, layanan internet Starlink sudah beroperasi dan bisa digunakan di Indonesia. Starlink juga telah mengantongi surat uji laik operasi (ULO) sejak April lalu.
ULO merupakan pengujian sistem secara teknis dan operasional dalam pemenuhan standar minimum penyelenggaraan telekomunikasi.
Beberapa warga Indonesia yang sudah memesan Starlink, sudah bisa menikmati konektivitas internet satelit tersebut. Untuk menikmati layanan Starlink, pengguna harus membeli seperangkat hardware yang berisi base (dudukan), router, kabel Starlink, dan kabel AC.
Perangkat ini kemudian dipasang secara mandiri oleh pengguna di lokasi yang lapang, agar transmisi data dari satelit bisa berjalan lancar. Maka dari itu, Starlink sejatinya lebih cocok digunakan di daerah yang tidak padat penduduk dan terpencil.
Selain membeli hardware, pengguna juga harus berlangganan paket internet Starlink yang dibanderol mulai Rp 750.000 hingga Rp 86 juta.
Baca juga: Harga Paket Internet Starlink di Indonesia, Termahal Rp 86 Juta per Bulan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.