Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Internet Satelit dan Internet Kabel, Starlink Vs IndiHome-Biznet dkk

Kompas.com - Diperbarui 14/05/2024, 14:02 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika memilih layanan jaringan internet (internet service provider/ISP), pengguna bisa memilih apakah ingin menggunakan internet kabel atau internet satelit.

Di Indonesia sendiri, internet kabel menjadi opsi yang lebih populer karena tersedia lebih awal, misalnya dengan layanan internet kabel yang ditawarkan oleh IndiHome, Biznet, dan First Media, dll.

Walaupun begitu, internet satelit kini sudah tersedia di Indonesia dengan adanya Starlink besutan Elon Musk. Starlink sudah bisa dicoba di Indonesia sejak awal Mei 2024 ini.

Seperti namanya, internet kabel adalah jaringan internet yang memanfaatkan kabel untuk keperluan transmisi data, misalnya kabel fiber optic, kabel coaxial, dan kabel tembaga untuk internet Digital Subscriber Line (DSL).

Di sisi lain, internet satelit mendeteksi sinyal dari satelit di orbit yang mengirimkan gelombang radio ke Bumi. Satelit ini kemudian membantu mentransfer data dari dan ke Network Operations Center (NOC), yakni tempat pengelola jaringan mengawasi jaringan itu.

Baca juga: SpaceX Luncurkan Satelit Internet Starlink Baru, Bisa Langsung Tersambung ke HP

Selain dari cara mentransmisikan data, berikut ini perbedaan lain antara internet satelit dan internet kabel. Simak perbedaan internet satelit dan internet kabel di bawah ini.

1. Transmisi data

Secara lebih rinci, internet kabel disalurkan melewati kabel coaxial bawah tanah, yang menggunakan tembaga di bagian dalamnya, dan dibungkus dalam insulasi untuk mengirimkan data.

Sinyal televisi kabel juga menggunakan kabel serupa untuk mengirimkan data.

Kabel coaxial mentransfer data jauh lebih cepat dibandingkan saluran telepon yang digunakan oleh koneksi dial-up. Akan tetapi, kabel fiber optic lebih cepat daripada kabel coaxial.

Di sisi lain, koneksi internet satelit tidak melewati kabel tadi, melainkan melalui gelombang radio, karena jaringan dipancarkan dari satelit yang mengorbit Bumi. Karena itu koneksi internet satelit bisa dipengaruhi oleh faktor iklim atau cuaca.

Antena yang ditempatkan di area pengguna bisa menerima sinyal kemudian mengirimnya ke modem pengguna. Sinyal ini kemudian diterjemahkan menjadi koneksi internet yang siap digunakan.

Jika cuaca buruk, ada kemungkinan terdapat gangguan dalam transmisi sinyal satelit tersebut.

Baca juga: Mengenal Internet Starlink Milik Elon Musk yang Sudah Hadir di Indonesia, Berapa Harganya?

2. Kecepatan internet

ilustrasi internet kabelCNET ilustrasi internet kabel
Koneksi internet kabel jauh lebih cepat dibandingkan internet satelit. Meskipun begitu, internet satelit sudah cukup "ngebut" untuk kebutuhan sehari-hari, misalnya untuk browsing internet.

Meski demikian, internet satelit memiliki kekurangan dalam hal latensi, di mana internet satelit tidak mampu menawarkan latensi yang rendah dibandingkan internet kabel atau fiber optic, karena sinyal internet satelit tersebut menempuh jarak yang lebih jauh.

Akibat latensi yang tinggi ini, ada sedikit delay ketika pengguna memberikan perintah dan mendapatkan output. Contohnya ketika bermain game tembak-tembakan seperti Valorant, akan terdapat delay misalnya saat menembak musuh.

Kebanyakan internet satelit menawarkan kecepatan di antara 25 Mbps hingga 150 Mbps, sedangkan internet kabel mampu menawarkan kecepatan hingga 2.000 Mbps (2 TB).

Starlink sendiri menawarkan kecepatan di antara 25 hingga 200 Mbps. Menurut pantauan salah satu pengguna Starlink di Indonesia, Indra, kecepatan tersebut bisa mencapai 300 hingga 400 Mbps. Pantauan itu bisa disimak di artikel ini.

Dalam beberapa kasus, kecepatan minimum dari internet kabel bisa lebih cepat daripada koneksi internet satelit. Kabel coaxial untuk internet kabel juga bisa mentransmisikan data lebih cepat daripada satelit.

3. Instalasi internet

Secara umum, langganan internet satelit, khususnya Starlink di Indonesia, tidak termasuk instalasi produk.

Pengguna Starlink harus memasang sendiri perangkat serta instalasi kabelnya. Perangkat Starlink harus diletakkan di tempat dengan view langit yang jelas, seperti atap rumah.

Ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang memiliki lahan terbatas, seperti di apartemen, yang terkadang tidak memiliki halaman atau atap. Jika terdapat gangguan antara antena dengan langit, maka ada kemungkinan sinyal yang diterima tidak maksimal.

Di sisi lain, instalasi internet kabel di Indonesia biasanya dilakukan oleh teknisi dari provider, secara gratis.

Baca juga: Berapa Harga Pasang Internet Starlink di Indonesia? Ini Rinciannya

4. Harga

Internet kabel lebih murah dibandingkan internet satelit. Tak hanya itu, pengguna juga bisa membeli bundel yang sudah mencakup layanan internet dan televisi.

Akan tetapi, kekurangan internet kabel terletak pada paket langganan, provider, harga, yang tidak ada standardisasi, sehingga berbeda-beda dari satu negara ke negara lainnya.

Internet satelit memang lebih mahal dibanding internet kabel. Namun seperti yang sudah disebutkan, hal ini karena internet satelit terbilang praktis, hanya membutuhkan view ke langit yang jelas.

Harga awal untuk perangkat Starlink ditawarkan mulai Rp 7,8 juta. Kemudian harga berlangganan bulanannya adalah sekitar Rp 750.000.

Jika dicermati, biaya Rp 750.000 di Indonesia sudah bisa digunakan untuk berlangganan internet kabel dengan kecepatan tinggi.

Atau lebih ekstremnya, dengan biaya tersebut, pengguna bisa berlangganan dua ISP sekaligus di rumah, satu sebagai cadangan jika ISP lainnya sedang bermasalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com