Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Starlink Turunkan Kecepatan Internet Residensial di Indonesia Jadi 159 Mbps?

Kompas.com - 26/06/2024, 12:35 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Reddit.com

KOMPAS.com - Layanan internet via satelit milik Elon Musk, Starlink, resmi masuk Indonesia pada Mei lalu. Di Indonesia, perangkat Starlink dibanderol dengan harga Rp 7,8 juta dengan biaya langganan paling murah Rp 750.000 per bulan untuk paket Residensial.

Saat pertama kali hadir di Indonesia, Starlink menjadi buah bibir di jagat maya. Sejumlah pengguna yang mengulas Starlink di Indonesia, mengatakan bahwa kecepatan download Starlink tembus hingga 300 Mbps.

Namun, kini ramai dibicarakan bahwa kecepatan Starlink, khususnya paket Residensial Rp 750.000 per bulan, dibatasi menjadi maksimal 159 Mbps. Angka ini sekitar setengah dari kecepatan tertinggi yang didapat konsumen saat Starlink pertama kali masuk Indonesia.

Kabar ini ramai dibicarakan di dunia maya. Sejumlah posting di media sosial Facebook dan forum Reddit,  menampilkan pengumuman di halaman depan situs Starlink Indonesia.

Halaman Starlink yang menunjukkan bahwa kecepatan internetnya di Indonesia dibatasi menjadi 159 Mbps.Facebook Halaman Starlink yang menunjukkan bahwa kecepatan internetnya di Indonesia dibatasi menjadi 159 Mbps.
Situs tersebut menampilkan harga perangkat dan langganan Starlink. Di bawahnya, terdapat tulisan "Kecepatan di Indonesia hingga 159 Mbps", yang artinya kecepatan tersebut tidak melebihi 300 Mbps seperti yang disebutkan sebelumnya.

Baca juga: Starlink Bikin Antena Mini, Seukuran Laptop dan Bisa Colok ke Power Bank

Penelusuran KompasTekno

Pada Rabu (26/6/2024) siang sekitar pukul 11.00 WIB, KompasTekno mengunjungi halaman https://www.starlink.com/id/residential dan tidak menemukan pengumuman mengenai kecepatan internet Starlink tersebut.

Namun, berdasarkan penelusuran melalui halaman arsip web, pengumuman tersebut memang tampil di halaman utama Starlink pada Senin (24/6/2024).

Halaman tersebut menampilkan pengumuman yang menyatakan bahwa kecepatan Starlink di Indonesia yakni hingga 159 Mbps seperti pada gambar di bawah ini.

Arsip dari web archive menunjukkan bahwa halaman situs Starlink sempat menunjukkan bahwa kecepatan internet Starlink akan dibatasi menjadi 159 Mbps. KOMPAS.com/Yudha Pratomo Arsip dari web archive menunjukkan bahwa halaman situs Starlink sempat menunjukkan bahwa kecepatan internet Starlink akan dibatasi menjadi 159 Mbps.

Pengujian kecepatan Starlink

Sepengalaman KompasTekno menggunakan internet Starlink Residensial, kecepatan internet Starlink yang kami gunakan tidak pernah mencapai 159 Mbps.

Kami menguji coba kecepatan internet Starlink di daerah Parung Panjang Kabupaten Bogor dan Serua Indah, 6T Tangerang Selatan.

Kecepatan download Starlink paling tinggi di Parung Panjang adalah 85 Mbps, sedangkan paling rendah di angka 26,6 Mbps. Dari tujuh kali percobaan, rata-rata kecepatan internet yang diperoleh adalah 59,72 Mbps.

Hasil uji coba kecepatan internet Starlink yang dilakukan KompasTekno di Parungpanjang.KOMPAS.com/Yudha Pratomo Hasil uji coba kecepatan internet Starlink yang dilakukan KompasTekno di Parungpanjang.
Sementara itu, kecepatan download paling tinggi di Serua adalah 111 Mbps, sedangkan paling rendah adalah 0,62 Mbps. Dari sebanyak 14 kali percobaan, rata-rata kecepatannya adalah 72,85 Mbps.

Hasil uji coba kecepatan internet Starlink yang dilakukan KompasTekno di Serua.KOMPAS.com/Reska K. Nistanto Hasil uji coba kecepatan internet Starlink yang dilakukan KompasTekno di Serua.
Di forum Reddit, ada pengguna yang mengeklaim bahwa dirinya terkena penurunan kecepatan internet Starlink ini. Namun, ada juga yang mengaku tidak terkena limit.

Salah satu pengguna dengan handle @sikil_tugel mengatakan bahwa kecepatan internet di daerahnya dibatasi dari 200 Mbps menjadi 159 Mbps.

"Memang kena limit, sebelumnya di tempat saya dapat 200 Mbps sekitar satu atau dua minggu yang lalu, lalu tadi pagi dapat 159 Mbps," tulis pengguna tersebut di forum Reddit.

Baca juga: Kontroversi Starlink: Masa Depan Internet atau Ancaman Baru bagi NKRI?

Pengguna lainnya dengan handle @expat-in-indo mengatakan bahwa dirinya tidak terkena batasan kecepatan internet.

"Tidak ada batas (kecepatan internet). Saya telah menggunakan bandwidth internet sebesar 2 TB dalam sebulan terakhir, dan tetap mendapatkan kecepatan internet download 200 Mbps dan upload 40 Mbps," katanya.

Respons Starlink

KompasTekno telah menghubungi layanan dukungan pelanggan Starlink di Indonesia melalui layanan Customer Services Starlink di WhatsApp dan e-mail, untuk menanyakan perihal pembatasan kecepatan internet ini.

Namun, sejauh ini KompasTekno belum mendapat jawaban pasti. Jawaban yang kami terima hanya reply otomatis dari Customer Services

"Anda dapat menemukan detail lebih lanjut tentang spesifikasi Starlink dan kecepatan yang diharapkan per paket layanan dapat ditemukan melalui situs berikut ini," jawab CS Starlink, sambil mencantumkan link berikut ini https://www.starlink.com/legal/documents/DOC-1470-99699-90?regionCode=ID

Kebijakan Starlink di Indonesia

Di halaman Kebijakan Penggunaan Wajar (Fair Usage Policy/FUP) Starlink di Indonesia (https://www.starlink.com/legal/documents/DOC-1469-65206-75) tertulis bahwa Starlink bisa mengambil langkah-langkah manajemen jaringan jika pola bandwidth secara konsisten melebihi yang dialokasikan untuk pengguna perumahan pada umumnya.

Langkah-langkah manajemen jaringan yang bisa diambil salah satunya mengurangi kecepatan pelanggan secara sementara, untuk mencegah atau mengurangi kemacetan layanan.

"Aplikasi yang memerlukan banyak bandwidth, seperti video streaming, bermain game, atau mengunduh file berukuran besar kemungkinan besar akan terdampak oleh tindakan tersebut," tertulis di halaman kebijakan tersebut. 

Baca juga: Studi: Satelit Starlink Bisa Merusak Lapisan Ozon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com