Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
TEKNOLOGI KECERDASAN BUATAN

TEKNOLOGI KECERDASAN BUATAN

Menilik Penerapan AI dan Perannya dalam Pemberdayaan Bisnis di Indonesia

Kompas.com - 27/06/2024, 11:11 WIB
Anissa DW,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Saat ini, kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI) tidak lagi sebatas fiksi ilmiah. AI telah menjelma menjadi teknologi yang membantu kehidupan masyarakat di berbagai aspek, dari asisten virtual yang membantu keseharian, aplikasi kesehatan, hingga alat deteksi penyakit.

Tak hanya di keseharian masyarakat, penerapan AI juga dapat menjadi senjata ampuh bagi pelaku usaha untuk meningkatkan kinerja bisnis dan sekaligus memberikan layanan terbaik. AI menghadirkan peluang transformasi di berbagai aspek bisnis, mulai dari meningkatkan efisiensi operasional, personalisasi layanan pelanggan, hingga menciptakan produk dan layanan inovatif.

President Director IBM Indonesia Roy Kosasih menjelaskan, kesadaran terhadap penggunaan teknologi AI di masyarakat Indonesia sudah mulai terbangun. Menurutnya, masyarakat, termasuk pekerja dan pelaku usaha, telah menyadari bahwa AI dapat membantu mereka mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas keseharian mereka.

“Teknologi AI yang banyak digunakan di Indonesia saat ini adalah open-source Generative AI. Teknologi ini memiliki algoritma pembelajaran yang digunakan untuk membuat prediksi dan menciptakan teks, gambar, video, audio, kode, atau data sintetik yang baru,” kata Roy kepada Kompas.com, Jumat (21/6/2024).

Peran AI belum banyak dipahami pelaku usaha

Meski kesadaran penggunaan AI sudah terbentuk di masyarakat, Roy mengatakan, pemimpin usaha di Indonesia umumnya belum memahami peran AI, khususnya dalam membantu pengembangan organisasi.

“Mereka juga kerap mempertanyakan kemampuan organisasi mereka dalam menerapkan AI dan apakah talenta-talenta di organisasi mereka siap,” ujarnya.

Pendapat Roy tersebut didukung oleh temuan IBM Institute for Business dalam studi global “CEO Study”. Studi yang dilakukan terhadap 3.000 chief executive officer (CEO) dari 30 negara dan 26 industri itu menemukan bahwa lebih dari setengah CEO di Indonesia (51 persen) belum menilai dampak generative AI terhadap karyawan mereka.

Baca juga: IBM Bakal Uji Coba Teknologi Manajemen Aset Berbasis IoT dan AI di IKN

Di sisi lain, kata Roy, 51 persen CEO di Indonesia itu mendorong organisasi mereka untuk mengadopsi generative AI secara lebih cepat. Sementara itu, sebanyak 44 persen di antaranya setuju bahwa risiko tertinggal mendorong mereka untuk berinvestasi dalam beberapa teknologi sebelum memiliki pemahaman yang jelas tentang nilainya.

“Hasil studi tersebut menggambarkan perspektif dari CEO yang menunjukkan bahwa mereka sadar, manfaat yang didapat dari adopsi teknologi yang cepat akan melebihi potensi risikonya,” ungkap Roy.

Studi tersebut juga mengungkap, lebih dari dua pertiga (71 persen) CEO mengatakan, potensi peningkatan produktivitas dari otomatisasi begitu besar sehingga mereka harus menerima risiko yang signifikan untuk tetap kompetitif. Hal ini berarti termasuk dengan implementasi AI pada organisasi mereka.

Pada akhirnya, imbuh Roy, sebanyak 66 persen CEO di Indonesia percaya bahwa berinvestasi dalam AI akan membantu mereka mendapatkan keunggulan kompetitif, seperti efisiensi dan peningkatan produktivitas.

Baca juga: Penerapan AI dan Keterampilan Digital Jadi Kunci Indonesia Wujudkan Ambisi Pimpin Ekonomi Digital 2024

“Peningkatan produktivitas dengan penurunan biaya tentunya akan berdampak pada angka revenue atau pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, organisasi harus melihat transformasi AI sebagai investasi,” ungkap Roy.

Manfaat AI untuk keunggulan kompetitif berbagai sektor bisnis

Pengimplementasian AI dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi berbagai sektor bisnis di Indonesia. Output-nya pun bisa beragam.

Pada sektor jasa keuangan dan asuransi, misalnya. AI dapat membantu mendeteksi transaksi yang mencurigakan (fraud detection) serta menganalisis data pelanggan secara mendalam untuk memberikan prediksi risiko kredit.

Untuk sektor kesehatan, AI dapat dapat membantu tenaga medis dalam mendiagnosis penyakit dengan lebih cepat dan akurat melalui analisis gambar medis. Selain itu, sistem berbasis AI juga dapat memantau kondisi pasien secara real-time dan memberikan rekomendasi tindakan yang sesuai dengan kebutuhan.

Sementara, pada sektor e-commerce dan ritel, AI bisa menganalisis perilaku berbelanja dan memberikan rekomendasi produk. AI juga mampu memprediksi tren penjualan sehingga perusahaan dapat mengatur stok barang secara efisien.

Langkah yang perlu dilakukan pelaku usaha sebelum investasi AI

Namun, sebagai teknologi baru, implementasi AI dalam organisasi belum mendapat kepercayaan penuh dari pelaku bisnis.

Berkaca dari hal itu, kata Roy, organisasi harus mengimplementasikan tata kelola AI yang baik sehingga dapat memastikan perangkat dan sistem AI tetap aman dan etis, serta human-centric untuk mendapatkan kepercayaan konsumen.

Sebab, dengan memberikan pedoman dan kerangka kerja, tata kelola AI yang baik dapat menyeimbangkan antara inovasi teknologi dan keamanan, memastikan sistem AI selaras dengan norma dan etika organisasi, serta meningkatkan produktivitas dan value creation

Baca juga: Jenis-jenis Artificial Intelligence dan Contoh Penerapannya yang Perlu Diketahui

“Hal ini sangat penting untuk beberapa industri yang operasionalnya secara ketat diatur undang-undang. Contohnya, layanan keuangan dan layanan kesehatan yang keputusan atau peristiwa yang tidak etis serta bias karena data dan model yang tidak lengkap atau tidak akurat bisa dikenakan sanksi,” ujar Roy.

Selain tata kelola yang baik, pelaku usaha juga perlu memastikan bahwa organisasi mereka, terutama karyawannya, memiliki keterampilan yang diperlukan dalam pemanfaatan AI. Dengan begitu, hasil dari pemanfaatan AI bisa lebih optimal.

Upaya IBM untuk mendukung pengimplementasian AI

Sebagai pemimpin penyedia AI untuk bisnis di Indonesia, IBM berkomitmen membantu pelaku usaha dengan menyediakan AI yang berkiblat pada rumusan Principles for Trust and Transparency.

Rumusan tersebut disusun dengan pendekatan IBM pada etika AI dan bertujuan untuk membangun dan memperkuat kepercayaan masyarakat kepada teknologi. Adapun rumusan ini terdiri dari lima aspek, yaitu explainability, fairness, robustness, transparency, dan privacy.

Saat ini, IBM Indonesia berfokus pada produk AI untuk segmen bisnis, yaitu watsonx. Platform berbasis generative AI ini dapat membantu pelaku bisnis untuk memaksimalkan operasional mereka dengan teknologi terbaru.

Perlu diketahui, watsonx merupakan platform AI terintegrasi yang dapat diinstal pada cloud ataupun on-premises. Platform ini terdiri dari sejumlah turunan. Berikut adalah tiga di antaranya.

Pertama, watsonx.data. Sebuah solusi untuk mengumpulkan seluruh data dari perusahaan untuk kemudian dianalisis dan digunakan untuk mengembangkan AI dalam pengaplikasiannya.

Baca juga: Irit Anggaran, Pemerintah Brasil Pakai AI untuk Analisis Laporan Hukum

Kedua, watsonx.AI. Platform untuk melatih, memvalidasi, dan menginstalasi berbagai model Generative AI.

Ketiga, watsonx.governance. Platform ini mengatur, mengawasi, dan melakukan tata kelola pengaplikasian AI dan model-modelnya.

Inisiatif IBM untuk menciptakan talenta digital

Perlu diketahui, cepat atau lambat, AI akan mengubah lanskap pekerjaan manusia. Maka dari itu, literasi digital, khususnya mengenai AI, harus terus didorong agar kemajuan dapat dinikmati bersama.

Berdasarkan studi “Generative AI: Mempersiapkan Masa Depan Ekosistem Bisnis di Indonesia dengan AI yang Beretika” yang dilakukan IBM bersama Korika pada 2024, masih terdapat kesenjangan literasi digital (48 persen) di antara sumber daya manusia (SDM) di lanskap bisnis.

Selain itu, kekurangan talenta dan ketidaktersediaan tata kelola data internal (40 persen) juga membuat adopsi AI di organisasi terhambat.

Untuk membantu mengatasi hambatan tersebut, IBM menghadirkan sejumlah program inisiatif.

Baca juga: Meraba Masa Depan dengan AI sebagai Copilot

Salah satunya, membuka IBM Academy untuk Hybrid Cloud dan AI di Nongsa Digital Park, Batam, Kepulauan Riau, pada 2023. Berkolaborasi dengan program Kampus Merdeka, program itu menawarkan kursus AI, hybrid cloud, dan keamanan siber (cyber security) dari program IBM SkillsBuild dan Red Hat. 

Untuk diketahui, IBM SkillsBuild yang bisa diakses secara online. Program ini dihadirkan untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia menghadapi masa depan digital.

“Inisiatif yang IBM lakukan adalah upaya mendukung masyarakat untuk bertransisi ke era AI. Masyarakat yang memiliki keahlian teknis di bidang AI merupakan elemen penting dalam menyambut revolusi AI. Peningkatan keterampilan dan pelatihan ulang masyarakat sebagai tenaga kerja di Indonesia melalui pelatihan yang terfokus, merupakan komponen kunci dari strategi AI Indonesia,” ujar Roy.

Roy pun berharap, manfaat dari AI bisa dirasakan secara lebih luas untuk mendukung peningkatan ekonomi melalui transformasi digital.

Sebagai informasi, saat ini, Indonesia masih menjadi pemimpin di kawasan Asia Tenggara dengan proyeksi kontribusi AI sebesar 366 miliar dollar AS terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.  

Baca juga: 4 Kelebihan Strategi Pemasaran Menggunakan AI, Termasuk Lebih Efisien

“Kami harap, inisiatif yang kami lakukan dapat mendorong terealisasinya prediksi dari Kementerian Keuangan Indonesia terkait ekonomi Indonesia yang dapat memperoleh keuntungan sebesar 2,8 triliun dollar AS pada 2040 melalui adopsi teknologi,” ujar Roy.   

Tak hanya itu, ia juga berharap, dukungan IBM dalam aspek edukasi dan kolaborasi penelitian AI juga dapat mendorong terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.

“Kami harap, IBM dapat menjadi bagian yang mendorong masyarakat Indonesia, khususnya tenaga kerja, dalam meningkatkan keahlian teknis di bidang AI. Seperti diketahui, hal tersebut menjadi elemen penting dalam menyambut revolusi AI serta mendorong peluang industri terutama ekonomi digital di Indonesia,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com