Cerita bermula pada awal Maret 2013, saat Daniel hanya memiliki uang 90,03 dollar AS di rekening bank dan ia masih punya kewajiban membayar sewa tempat tinggal. Ia pun memutar otak mencari cara untuk mendapatkan uang.
Tepat di hari ulang tahunnya ke-34, Daniel memutuskan untuk menjual koleksi fotonya yang diunggah ke jejaring sosial Instagram. Namun, ia hanya menjual koleksi foto itu dalam sehari saja.
"Halo, saya baru saja berusia 34 tahun. Untuk satu hari ini saja, saya menjual cetak foto 4x6 dari apa pun yang Anda ingin di arsip foto Instagram saya, harganya masing-masing sebesar 150 dollar AS. Saya bersumpah tidak akan pernah menjual murah lagi," tulis Daniel.
Setelah diumumkan, ternyata banyak follower Daniel yang tertarik untuk membeli. Akun e-mail Daniel dibanjiri permintaan pembelian foto.
Daniel dari Brooklyn dikenal sebagai fotografer yang pandai mengabadikan momen humanisme di perkotaan. Ia sering memotret penduduk yang sedang beraktivitas di jalan raya, di kereta bawah tanah, dan aktivitas unik lain yang diambil secara diam-diam. Foto-foto tersebut diambil dengan ponsel iPhone.
Menurut laporan Forbes, Daniel kewalahan menangani banyaknya permintaan pembelian foto. Ada seseorang yang membeli banyak foto sekaligus hingga totalnya mencapai 1.000 dollar AS, bahkan ada yang mencapai 5.000 dollar AS.
Selama 24 jam menjual foto-foto di Instagram, Daniel berhasil mendapatkan uang 15.000 dollar AS atau sekitar Rp 170 juta. Uang tersebut digunakan untuk mengatasi masalah keuangan Daniel untuk jangka pendek.