Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amazon, Pemegang Paten Drone Pengirim Paket

Kompas.com - 15/05/2015, 07:52 WIB
KOMPAS.com - Amazon.com, peritel online terbesar yang berbasis AS, telah menerima paten untuk sistem pengiriman terencana mereka yaitu mengirimkan barang dengan menerbangkan drone atau pesawat tanpa awak.

Pada bulan Maret, pejabat federal memberikan persetujuan kepada Amazon untuk memulai uji coba teknologi baru ini. Tapi, pelayanan baru ini masih membutuhkan waktu sebelum bisa diaplikasikan.

Menurut aplikasi paten yang dipublikasikan oleh Kantor Paten AS, Amazon berencana menggunakan Global Positioning System, atau GPS, tidak hanya untuk pengiriman ke rumah di seluruh AS, tapi langsung ke pembeli di manapun mereka berada.

Berfokus pada lokasi gadget mobile milik konsumen, biasanya smartphone, drone tersebut bisa menghindari makhluk hidup dan benda mati yang menghambat, mengidentifikasi lokasi yang aman untuk pendaratan dan mengirimkan paket dalam waktu 30 menit.

Untuk alasan keamanan, Federal Aviation Administration mengharuskan drone tersebut tetap dalam jangkauan pandang operator untuk periode uji coba, dan hal tersebut mengurangi kemampuan drone untuk mencapai lokasi yang jauh.

Amazon sedang mencari jalan keluar untuk mengatasi persyaratan tersebut, kata Loretta Alkalay, dari Vaughn College of Aeronautics and Technology di New York, lewat Skype.

“Menurut saya mereka bisa mengatasi hal tersebut dengan memperbaiki teknologi baru itu. Jadi saya tidak melihat masalah keamanan sebagai hal yang akan menghambat teknologi," kata Alkalay.

Amazon masih belum mengiklankan pengiriman dengan drone, tapi Alkalay optimis hal itu akan segera terjadi.

“Saya pikir tidak lama lagi mereka akan mulai melakukan pengiriman dengan drone. Kita telah melihat pengiriman seperti itu dilakukan di wilayah yang mengalami bencana dan wilayah-wilayah terpencil. Menurut saya ada permintaan besar untuk jenis pengiriman seperti itu," ujarnya.

Masih ada banyak kekhawatiran mengenai kemungkinan drone menabrak berbagai benda, begitu juga kemungkinan vandalisme dan pencurian droen dan barang-barang yang dikirimnya, tapi Alkalay mengatakan media berasumsi, yang salah, bahwa pengiriman akan sampai ke pintu rumah orang-orang.

“Kalau Anda berpikir pengiriman lewat drone diletakkan di atas atap rumah, ada kemungkinan lalu lintas pejalan kaki pengguna kendaraan dipisah, dan di saat yang sama juga memisahkannya dari lalu lintas udara," kata said Alkalay.

Alkalay mengatakan walaupuan rumah-rumah di Amerika tidak dibuat untuk pengiriman yang disampaikan di atap rumah, bukan tidak mungkin rumah-rumah di masa depan akan punya platform khusus untuk pengiriman barang-barang kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laptop Microsoft Surface Pro Meluncur, Diklaim Lebih Jago dari MacBook Air M3

Laptop Microsoft Surface Pro Meluncur, Diklaim Lebih Jago dari MacBook Air M3

Gadget
Menjajal IQoo Z9x 5G, HP Menengah dengan Baterai 6.000 MAh

Menjajal IQoo Z9x 5G, HP Menengah dengan Baterai 6.000 MAh

Gadget
HMD Pulse Plus Business Edition Dirilis, Smartphone Bisnis 'Panjang Umur'

HMD Pulse Plus Business Edition Dirilis, Smartphone Bisnis "Panjang Umur"

Gadget
HP Vivo Y200T dan Y200 GT Meluncur dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh

HP Vivo Y200T dan Y200 GT Meluncur dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh

Gadget
Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Resmi Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan

Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Resmi Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan

Gadget
iQoo Neo 9S Pro Resmi, HP Android Dimensity 9300 Plus Rp 6 Jutaan

iQoo Neo 9S Pro Resmi, HP Android Dimensity 9300 Plus Rp 6 Jutaan

Gadget
Microsoft Luncurkan Laptop Surface Copilot Plus PC Pertama dengan Chip Snapdragon X Series

Microsoft Luncurkan Laptop Surface Copilot Plus PC Pertama dengan Chip Snapdragon X Series

Gadget
Apple Rilis iOS 17.5.1, Perbaiki Bug Penyebab Foto yang Sudah Dihapus Muncul Lagi

Apple Rilis iOS 17.5.1, Perbaiki Bug Penyebab Foto yang Sudah Dihapus Muncul Lagi

Software
Google, Meta, dan Microsoft Kembangkan 'SLM', Model Bahasa untuk Program AI Lebih Murah

Google, Meta, dan Microsoft Kembangkan "SLM", Model Bahasa untuk Program AI Lebih Murah

Software
Microsoft Umumkan Copilot+ PC, Standar Laptop dengan Dukungan AI

Microsoft Umumkan Copilot+ PC, Standar Laptop dengan Dukungan AI

Gadget
Bos Google Mengaku 'Kecepetan' Rilis Kacamata Pintar Google Glass

Bos Google Mengaku "Kecepetan" Rilis Kacamata Pintar Google Glass

Hardware
Ramai soal iPhone Terdaftar di Kemendikbud, Begini Penjelasannya

Ramai soal iPhone Terdaftar di Kemendikbud, Begini Penjelasannya

Gadget
Game Pesaing 'Mobile Legends' Rilis di Indonesia 20 Juni

Game Pesaing "Mobile Legends" Rilis di Indonesia 20 Juni

Game
Game 'PUBG Mobile' Bagi-bagi 9 Skin Permanen Gratis, Ada Kostum Baru Khusus Musim Ini

Game "PUBG Mobile" Bagi-bagi 9 Skin Permanen Gratis, Ada Kostum Baru Khusus Musim Ini

Game
Uni Eropa Selidiki Facebook dan Instagram gara-gara Bikin Candu

Uni Eropa Selidiki Facebook dan Instagram gara-gara Bikin Candu

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com